Di malam kelam, redup sinar rembulan, sunyi bertanya: "Apakah mimpi itu? Jawabnya berputar.
Rumah semakin kosong, tinggal berdua, sering melompong. Daya kebisuannya, menikam angan, menjelma semu.
Nafsu inginkan diam, hati tak tenang, gelisah selalu. "Rumahku Istanaku, hanyalah slogan, yang diindahkan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H