Tulisan nasib itu selalu samar terbaca. Jika tidak senantiasa berusaha. Ia berkendara semangat. Penuh dengan cucuran keringat. Diikat didorong cinta yang erat.
Garis hidup pun berdegup. Getarannya menggoncang hidup. Jatuh bangun itu biasa. Persis sedang belajar naik sepeda.
Kadar kodrat menyuratkan rakdir. Dari hulu menuju hilir. Menggariskan, dan menyuratkan karsa. Lahir semangat hidup tak akan berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H