Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangkit Tak Sekadar Bangun

20 Mei 2021   12:28 Diperbarui: 20 Mei 2021   14:06 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasrat untuk berani memulai usaha apa saja, bisa disebut kebangkitan. Walau makna ini masih multi tafsir. Tetapi kalau niatnya akan berubah, diganti dengan istilah apa saja ya tetap menggugah : " menggelorakan, mengubah, memperbaiki, memajukan, mendamaikan, memakmurkan, membahagiakan". Bisa pula diringkas menjadi motto : "Kuat karena bersatu, bersatu karena kuat".

Agar mampu bangkit tangguh, diperlukan momentum. Walau berubah itu sakit, tapi kalau tidak mau berubah malah akan lebih sakit lagi.

Mungkin itu pula yang dirasakan oleh Dokter Raden Sutomo, ketika ikut membidani pendirian Boedi Oetomo  20 Mei 1908, 113 tahun yang lalu.

Dokter kelahiran Ngepeh Nganjuk Jawa Timur ini memang istimewa. Saat ini beliau dikenang sebagai patriot nasionalis, tokoh pergerakan politik, berjiwa pemimpin, dan dokter sosiawan. Pak Tom  tidak menetapkan tarif untuk si sakit. Jiwa kemanusiaannya selalu menyala bangkit.

Tanggal 30 Mei 1938  beliau wafat. Jenasahnya dikebumikan di belakang Gedung Nasional, jalan Bubutan Surabaya. Pengantarnya konon mengular melimpah ruah.

Boedi Oetomo dikenal sebagai organisasi perhimpunan nasional Indonesia yang  pertama-tama tersusun secara modern.

Hikmah yang bisa kita petik dari Kebangkitan Nasional hari ini adalah : "Berani memulai merupakan warisan perjuangan hidup  yang menyemangati dari generasi ke generasi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun