Setiap pagi disaput kabut, dikepung Bukitbarisan. Lembahnya curam, cuaca dingin nian. Ngarai Sianok bibirnya sepi.
Senja hari, bertabur melankoli. Jingga senja menggagahkan Singgalang dan Merapi.
Aku kangen: gulai tunjang, ayam pop, itiak lado ijau, dendeng, dan belut goreng.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!