Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyadran Jalan Mulia

11 April 2021   14:20 Diperbarui: 11 April 2021   14:24 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang bulan Ramadhan, kita beramai-ramai ziarah ke makam leluhur. Walau pandemi, tetap saja bersemangat menjaga tradisi.

Nyadran dilaksanakan di bulan Ruwah. Istilah ini berasal dari bahasa Sanksekerta sraddha, bermakna upacara untuk menghormati anggota yang telah pulang ke alam keabadian. Intinya ada tiga kegiatan, yaitu pembersihan area makam, nyekar atau menabur bunga mawar merah putih, dan makan bersama atau kenduri di area makam.

Di makam Ngropoh Temanggung, disediakan Tumpeng Robyong. Pucuknya dihias telur ayam matang serta lombok merah besar. Di sekitarnya penuh lauk pauk. Karena berukuran jumbo, tumpeng besar itu terkesan robyong-robyong.

Kalau di makam Wirokartan Imogiri lain lagi. Menu kenduri atau makan bersama di saat nyadran : nasi gurih, sambel pecel, telur rawis, daging ayam suwir, dan kedelai hitam.

Sebagai peristiwa budaya, nyadran kadang sedikit lepas dari pakem. Adat atau kebiasaan memang mempunyai sifat itu. Merawat makam, secara adat adalah lambang dari perilaku beradab. Sraddha juga dimaknai sebagai jalan menuju kemuliaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun