Kalimat wasiat para terduga teroris hampir mirip. Sepertinya terpola. Jangan-jangan sudah dibuatkan contohnya. Nanti kalau ada lagi, tinggal mencontoh saja.
Wasiat sebenarnya bersifat pribadi dan sangat rahasia. Untuk kepentingan tertentu, ada akta notarisnya. Di dalamnya tersusun kalimat yang diharapkan tidak berimplikasi hukum. Dibuka, setelah yang berwasiat meninggal dunia.
Wasiat adalah piweling penting. Sangat spesifik untuk pihak yang paling berhak menerima wasiat itu.
Pemahaman saya tentang hakikat wasiat seperti itu. Ia mengikat ke dalam, tidak untuk dipublikasikan.
Saya jadi ingat bagaimana dulu diajari cara membangun komitmen. Melalui organisasi yang memberi "wasiat"agar hidup itu lebih menyenangkan. "Di sini senang, di mana senang. Di mana-mana hatiku senang". Apakah wasiat ini kurang sakral ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H