Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Thengkleng dan Soto Tangkar

29 Maret 2021   12:12 Diperbarui: 29 Maret 2021   12:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden juga manusia. Pak Harto konon suka sekali thengkleng. Kalau pas ke Solo bersama Ibu Tien, sering mengundang penjual thengkleng ke ndalem Kalitan. Diundang menjelang makan siang, agar nafsu makan dapat dirangsang.

Sejatinya, bahan baku thengkleng itu tulang belulang kambing, yang masih bersisa sedikit daging. Keasyikan dalam menikmatinya khas. Targetnya, tulang itu harus plonthos. Kalau saya lebih terkesan kuahnya. Segar karena penuh rempah.

Jika dibandingkan dengan Soto Tangkar Betawi memang mirip. Soto Tangkar berbahan daging sapi. Kuahnya lebih gurih, karena pengaruh kuah santannya.

Bagaimana kalau thengkleng bersantan ? Silakan saja, mungkin malah menambah kegurihannya.

Di Solo, warung thengkleng menyebar di penjuru kota. Di dekat Pasar Klewer, sudah ada sejak lama. Kalau pas ke jurusan selatan, di batas kota antara Solo dengan Sukoharjo pun ada. 

Selamat bersih-bersih tulang, sambil membayangkan jadi presiden pun tak apa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun