Mohon tunggu...
Bambang Subekti
Bambang Subekti Mohon Tunggu... -

Duwet Pekalongan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS Didzalimi, Waspadalah!

17 Maret 2013   01:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:38 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diberbagai media, baik media cetak, televisi maupun sosial media (internet) kita sering mendapati informasi bahwa PKS didzalimi, PKS dibully dan berbagai hal yang semakna itu. Baik yang pro maupun kontra PKS telah meramaikan berbagai percakapan di internet. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah merupakan sebuah jama'ah (organisasi), sekumpulan orang-orang. PKS sebagai sebuah partai bukanlah sekedar partai seperti pada umumnya, ia adalah partai kader dalam makna yang sebenarnya, dan ia juga adalah partai dakwah, dakwah sebagia panglimanya, sehingga berpolitik yang mereka lakukan sebagai sarana dakwah, berpolitik dan berpartai adalah sarana bentuk berdakwah di wilayah politik. Sementara itu dalam aktifitas keseharian para kader PKS, mereka menjadikan keberadaan partai sebagai sarana untuk menempa diri, sebagai sarana untuk saling memperbaiki diri mereka sendiri beserta seluruh keluarga besarnya. Oleh karenanya rasa kepemilikan kader PKS terhadap PKS demikian kuat dan sangat kuat, karena ia berdimensi dunia dan akhirat. Jadi, jangan heran, kalau kader PKS sedemikian rupa bisa bekerja dengan keras dan ikhlas bersama PKS dan untuk memenangkan PKS. Maka ketika PKS didzalimi atau merasa didzalimi atau dibully, yang akan merasakan terdzalimi dan teraniaya banyak orang, ini bisa kita lihat di sosial media (sosmed), begitu banyak orang yang melakukan pembelaan terhadap PKS. Pendzaliman ataupun membully terhadap PKS ataupun terhadap partai ataupun kelompok lainnya  ataupun pada orang-perorang sebaiknya ditinggalkan. Demikian pula terhadap kader PKS, dalam membalas ataupun menanggapi masalah ini jangan sampai kita juga mendholimi partai atau orang lain. Waspadalah akan akibatnya. Berikut saya kutipkan keterangan yang saya ambilkan dari salah satu buku pegangan kader PKS "Syarah Lengkap Arba'in Tarbawiyah : Refleksi 40 Hadits Muwashofat Tarbiyah", kita perlu mewaspadai do'a orang yang terdzalimi : 1. Waspadalah terhadap do'a orang yang teraniaya. Adanya larangan berlaku dzalim kepada orang. Allah SWT berfirman "Dan barangsiapa di antara kamu yang berbuat dzalim, niscaya Kami rasakan kepadanya adzab yang besar" (QS Al-Furqon : 11). Dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman : "Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan atas diri-Ku dan Aku menjadikannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian, maka janganlah kalian saling mendzalimi" (HR. Muslim). 2. Agar kita bersegera meminta maaf kepada orang yang terdzalimi sebelum ia mengadukan kedzaliman kita kepada Allah SWT. Sebab bila terlambat, maka kebinasaan akan menimpa kita akibat do'a yang dipanjatkannya. 3. Jangan sampai kita membuat orang lain merasa terdzalimi oleh tindakan kita sedangkan kita tidak menyadarinya, sehingga kitapun terkena dampak buruknya dari do'a yang dipanjatkannya. Seperti melakukan tindakan yang menyinggung perasaan mereka, kesalahpahaman, atau sebab lain yang mereka merasa terdzalimi lalu memanjatkan do'a kepada Allah atas diri kita. 4. Agar (kita sebagai pihak yang terdzalimi) kita tidak menggunakan do'a kecuali untuk hal-hal yang mendatangkan maslahat bagi dunia dan akhirat kita, bukan sekedar untuk melampiaskan amarah dan murka kita kepada orang yang berbuat dzalim kepada kita. 5. Do'a orang yang terdzalimi memenuhi syarat-syarat istijabah yang bisa mengalahkan rintangan apapun dalam do'a, seperti kekufuran, keharaman pakaian dan makanan, kemaksiyatan dan kefasikan dalam perkataan dan tindakan. Sehingga Allah SWT senantiasa mengabulkan do'a orang yang terdzalimi, meskipun ia pemakan harta haram, fasik, bahkan kafir sekalipun. Allah SWT berfirman : "Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan (QS. An-Naml : 62). Nabi SAW bersabda, "Waspadalah terhadap do'a orang yang terdzalimi. Karena tidak ada penghalang antara dia dengan Allah SWT" (HR. Muslim).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun