JAKARTA - Meski, sudah 17 tahun akrab dengan bisingnya suara knalpot kendaraan, debu jalanan serta panasnya sengatan terik matahari, tapi tak membuat seorang Hadi Siswanto mengendurkan semangat untuk membersihkan setiap sudut jalanan dengan sapu lidi andalannya.
Pria polos dan tak neko - neko ini merupakan salah seorang pegawai reguler Dinas Kebersihan kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sejak pagi buta, Hadi sudah getol menyapu jalanan di kawasaan Wijaya I, Petogokan, Kebayoran Baru. Hal ini dilakukan berangkat dari tekad dan ketulusan dalam upaya pengabdiannya terhadap pemerintah. Selain itu juga tak lepas dari dukungan dari Winah sang isteri tercinta.
Tak heran, jika Hadi (51 thn), tergolong rajin dan begitu menikmati profesi yang digelutinya.
Ketika ditemui disela - sela kesibukannya di jalan Wijaya I, (23/2/16), kepada media ini, Hadi menuturkan, dari 17 tahun pengabdian, sekalipun tidak pernah mengajukan permohonan ijin apalagi membolos kerja, sama sekali belum pernah dilakukan. Bahkan, tak pernah meminta ijin pulang kampung halaman, ujarnya.
Kendati, dalam setiap kinerja dinilai giat, tapi nasib baik tak berpihak kepada dirinya. Telah puluhan tahun Hadi menikmati tugaskan di lingkungan area kantor Walikota Jakarta Selatan yang tergolong aman dari resiko jalanan. Tapi, entah ada pertimbangan apa dari sang pimpinan, tiba - tiba Hadi dipindah tugaskan di jalan Wijaya I Petogokan. Yang mana, kawasan itu terbilang rentan terhadap resiko kecelakaan. Dengan seusia Hadi yang tergolong tidak belia lagi, semestinya dirinya ditugaskan di lokasi yang relatif aman terhadap bahaya kecelakaan.
Agus (35 thn), salah seorang warga Prapanca, Kebayoran Baru berharap kepada pimpinan instansi terkait, dimana tempat Hadi mengabdi, agar dia dipindahkan kembali ditempat semula, yakni di area lingkungan kantor Walikota Jakarta Selatan. Sebab, kinerja dan kepribadiannya mendapat apresiasi dari warga sekitar. (Bam/titin)