Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Auditor - ISO Management Sistem dan; Produk Sertifikasi

Saya menikmati menulis di blog saya tentang berbagai topik menarik, mulai dari kesehatan mental, perkembangan terbaru dalam kecerdasan buatan yang mendukung produktivitas, teknologi blockchain, cyber security, cryptocurrency, hingga pengalaman serta keahlian saya dalam sertifikasi ISO dan menghadapi audit pabrik untuk mematuhi persyaratan tanda produk seperti UL, CSA, CCC, DNV, ABS, KCC, IRAM, EAC, ATEX/IECEx.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kecerdasan Buatan (AI) dan Etika/Hukum: Sebuah Tinjauan Global

27 September 2024   14:46 Diperbarui: 27 September 2024   14:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Transparansi dan Kepercayaan

Membangun transparansi dan kepercayaan antara negara-negara adalah tantangan besar. Negara-negara perlu memastikan bahwa mereka berbagi informasi dan teknologi dengan cara yang transparan dan dapat dipercaya.

5. Kecepatan Perkembangan Teknologi

Teknologi AI berkembang dengan sangat cepat, sering kali lebih cepat daripada kemampuan regulasi untuk mengikutinya. Organisasi internasional perlu memastikan bahwa regulasi tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perkembangan teknologi yang cepat.

6. Isu Etika dan Hak Asasi Manusia

AI menimbulkan berbagai isu etika dan hak asasi manusia yang kompleks. Organisasi internasional perlu memastikan bahwa regulasi AI tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan implikasi etika dan sosial.

Berikut adalah beberapa contoh kolaborasi internasional yang berhasil dalam pengaturan AI:

1. Perjanjian Internasional AI Pertama

Pada September 2024, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa menandatangani perjanjian internasional pertama yang mengikat secara hukum tentang penggunaan sistem AI. Perjanjian ini bertujuan untuk memastikan bahwa perkembangan AI tetap menjunjung tinggi standar hak asasi manusia, demokrasi, dan supremasi hukum. Negara-negara lain seperti Argentina, Australia, Kanada, Jepang, dan Meksiko juga terlibat dalam negosiasi perjanjian ini.

2. Majelis Umum PBB Mengadopsi Resolusi AI

Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi pertama tentang AI, yang menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam pengembangan dan penggunaan AI yang aman dan etis. Resolusi ini mendorong negara-negara anggota untuk berbagi pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan standar global untuk AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun