Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Auditor - ISO Management Sistem dan; Produk Sertifikasi

Saya menikmati menulis di blog saya tentang berbagai topik menarik, mulai dari kesehatan mental, perkembangan terbaru dalam kecerdasan buatan yang mendukung produktivitas, teknologi blockchain, cyber security, cryptocurrency, hingga pengalaman serta keahlian saya dalam sertifikasi ISO dan menghadapi audit pabrik untuk mematuhi persyaratan tanda produk seperti UL, CSA, CCC, DNV, ABS, KCC, IRAM, EAC, ATEX/IECEx.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kecerdasan Buatan (AI) dan Etika/Hukum: Sebuah Tinjauan Global

27 September 2024   14:46 Diperbarui: 27 September 2024   14:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photos by peskhov in depositphotos.com 

1. Pendekatan Regulasi

  • Negara Maju: Biasanya memiliki pendekatan yang lebih komprehensif dan terstruktur. Misalnya, Uni Eropa dengan AI Act yang mengatur penggunaan AI berdasarkan tingkat risiko. Amerika Serikat juga memiliki berbagai inisiatif di tingkat federal dan negara bagian.
  • Negara Berkembang: Regulasi sering kali masih dalam tahap pengembangan atau belum sekomprehensif negara maju. Misalnya, Indonesia memiliki Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045, namun regulasi spesifik masih diperlukan.

2. Infrastruktur dan Sumber Daya

  • Negara Maju: Memiliki infrastruktur digital yang lebih baik dan sumber daya yang lebih besar untuk penelitian dan pengembangan AI. Ini memungkinkan mereka untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat dan mendetail.
  • Negara Berkembang: Sering kali menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur digital dan ketersediaan sumber daya. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengimplementasikan regulasi yang kompleks.

3. Fokus dan Prioritas

  • Negara Maju: Fokus pada isu-isu seperti privasi, keamanan data, dan transparansi. Mereka juga lebih cenderung untuk mengembangkan standar etika yang ketat.
  • Negara Berkembang: Lebih fokus pada pemanfaatan AI untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Regulasi mungkin lebih fleksibel untuk mendorong inovasi dan investasi.

4. Kolaborasi Internasional

  • Negara Maju: Sering terlibat dalam pengembangan standar internasional dan memiliki pengaruh besar dalam forum global.
  • Negara Berkembang: Meskipun ada upaya untuk berpartisipasi dalam forum internasional, mereka sering kali kurang terwakili dan memiliki pengaruh yang lebih kecil.

Organisasi internasional menghadapi berbagai tantangan dalam memfasilitasi kolaborasi untuk pengaturan AI. Berikut adalah beberapa tantangan utama:

1. Perbedaan Kepentingan dan Prioritas

Negara-negara memiliki kepentingan dan prioritas yang berbeda dalam pengembangan dan penggunaan AI. Negara maju mungkin lebih fokus pada isu-isu seperti privasi dan keamanan data, sementara negara berkembang mungkin lebih fokus pada pemanfaatan AI untuk pembangunan ekonomi dan sosial.

2. Kesenjangan Teknologi dan Sumber Daya

Ada kesenjangan yang signifikan dalam infrastruktur teknologi dan sumber daya antara negara maju dan berkembang. Negara berkembang mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap teknologi canggih dan sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan regulasi AI yang kompleks.

3. Standar dan Regulasi yang Berbeda

Negara-negara memiliki standar dan regulasi yang berbeda terkait AI. Ini dapat menyulitkan upaya untuk mengembangkan standar global yang dapat diterima oleh semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun