2. Investasi dalam Infrastruktur
Meskipun sumber daya terbatas, negara-negara berkembang berusaha meningkatkan infrastruktur digital mereka. Ini termasuk investasi dalam jaringan internet, pusat data, dan teknologi komputasi awan yang diperlukan untuk mendukung AI.
3. Pendidikan dan Pelatihan
Negara-negara berkembang fokus pada peningkatan keterampilan tenaga kerja mereka melalui program pendidikan dan pelatihan. Ini membantu menciptakan tenaga kerja yang mampu mengembangkan dan mengatur teknologi AI secara efektif.
4. Regulasi yang Fleksibel
Untuk mendorong inovasi, beberapa negara berkembang menerapkan regulasi yang lebih fleksibel. Ini memungkinkan perusahaan untuk bereksperimen dengan teknologi AI tanpa terlalu banyak hambatan birokrasi, sambil tetap memastikan bahwa aspek etika dan keamanan diperhatikan.
5. Kemitraan Publik-Swasta
Negara-negara berkembang sering membentuk kemitraan dengan sektor swasta untuk mengatasi keterbatasan sumber daya. Perusahaan teknologi besar dapat menyediakan dukungan teknis dan finansial, sementara pemerintah menyediakan kerangka regulasi yang mendukung.
6. Penggunaan Teknologi Terbuka
Mengadopsi teknologi dan platform terbuka dapat mengurangi biaya pengembangan dan implementasi AI. Ini memungkinkan negara-negara berkembang untuk memanfaatkan inovasi global tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk lisensi dan pengembangan perangkat lunak.
Beberapa perbedaan dalam regulasi AI antara negara-negara berkembang dan maju. Berikut adalah beberapa perbedaan utama: