Hari guru nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Dan sesuai pengamatan saya, tahun ini, hari guru diperingati lagi dengan meriah. Para siswa pastinya memberikan ucapan selamat, termasuk memberikan hadiah. Ini wajar saja sebagai bentuk ucapan kepada guru yang memang sangat berjasa.
Hanya memang menurut saya, sampai saat ini banyak masyarakatyang menganggap guru itu hanya mengajar di sekolah. Padahal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, guru itu berarti orang yang pekerjaannya  atau profesinya mengajar. Nah, soal mengajar ini kan, pasti bermakna luas dan sangat universal. Mengajar silat, mengajar membatik, mengajar mengaji, mengajar melukis, termasuk mengajar menulis cerita pun bisa disebut guru.
Guru Menulis Cerita Anak
Sejak membuka kelas menulis Kurcaci Pos sejak tahun2013, tujuan awal saya memang saya sekadar berbagi pengalaman menulis cerita anak. Apalagi, saya memang dulu belajarnya secara otodidak. Dari kesukaan membaca cerita di Majalah Bobo, lalu keinginan untuk bisa menulis cerita dan dimuat di Bobo, agar bisa dibaca oleh teman-teman di seluruh Indonesia. Itu pun prosesnya panjang.
Nah, sejak gabung di facebook sejak tahun 2007, pertemanan saya memang semakin luas, terutama dengan penulis cerita anak. Jadi kalau selama ini hanya membaca ceritanya, sekarang bisa temanan dan saling sharing. Salah satunya saya gabung di Komunitas Penulis Bacaan Anak atau Paberland.
Dari situlah muncul keinginan saya untuk membuka kelas menulis gratis. Tujuannya itu tadi, untuk berbagi pengalaman menulis cerita anak yang saya punya, walau seuprit. Dan Alhamdulillah, dari kelas itu, progres teman-teman sudah berkembang. Misalnya dari susah mencari ide, jadi lebih mudah mencari ide. Dari yang tidak paham format penulisan cerpen anak, jadi paham.
Bahkan yang tidak ikut kelas pun boleh japri saya lewat pesan untuk sharing seputar menulis cerita anak. Ada juga yang minta dikoreksi naskahnya, lalu pas saya sudah ACC, dia kirim ke Bobo, Alhamdulillah lolos.
Membuka Kelas Menulis Kurcaci Pos
Selang setahun berjalan, saya pun mulai berpikir untuk membuka kelas menulis berbayar saja. Namanya tetap Kurcaci Pos. Karena ternyata, banyak orang yang tidak menghargai sesuai yang diberikan tulus ikhlas. Termasuk banyak teman yang ikut kelas gratis. Ada yang saat sharing kelas, malah asyik komen sana sini di postingan lain. Ada yang malah meninggalkan kelas dengan alasan ngantuk. Termasuk alasan tiak mengerjakan tugas karena sibuk, tapi pas saya cek akun facebooknya, malah ada foto terbaru jalan-jalan hehehe.