Saya termasuk yang suka naik  transjakarta atau disebut juga busway. Kalau mau ke mana-mana dan waktunya longgar, saya memilih naik busway. Selain nyaman, tarif juga terjangkau, bisa sekalian cuci mata melihat-lihat kota Jakarta.
Dan rute TiJe andalan,  bahkan wajib saya adalah D11 jurusan Depok-BKN. Kebetulan saat ini saya memang berdomisili di Depok. Dari halte Komplek Pelni, saya bisa langsung naik busway  menuju BKN lalu kemudian lanjut sesuai busway tujuan saya. Begitu juga pulangnya. Saya akan turun di halte Gang Saminten.
Beberapa lama perjalanan saya bersama TiJe D11 nyaman dan lancar saja. Termasuk saat perubahan halte turun. Dari halte BKN pindah ke halte PGC. Nah saya sempat beberapa kali kecele nih. Saya kan juga biasa naik 5C PGC2-Juanda. Untuk bisa lanjut ke Depok kan harus transit di PGC 1. Saya beberapa kali ke PGC 2. Jadi tab lagi heheh.
Jadi setelah beberapa kali, saya pun sudah paham. Nanti turun di halte BKN, lalu lanjut busway jurusan kampung rambutan. Nanti aman sampai di halte PGC 1.
Hanya sekarang ini, naik busway D11 agak ribet bagi saya. Sejak diberlakukan jalur baru via cibubur yang kemudian turunnya di luar halte, di seberang  halte BKN.Kalau saya sih, tidak terlalu masalah dengan jalur baru ini. Lanjut dan tab lagi juga tidak apa-apa.
Nah, yang jadi masalah dan ini sudah dibicarakan di antara penumpang adalah... Bagaimana ya, kalau musim hujan? Kalau hujan deras bagaimana menunggunya?
Dan akhirnya apa yang dikhawatirkan orang- orang dan juga saya terjadi. Kemarin sabtu, 25 November 2023 saat akan balik ke Depok itu hujan deras. Duh was-was juga nih, turun dari C5 di BKN. Â Daei kejauhan saya sudah melihat D11.
Saya pun bergegas keluar. Hujan turun semakin deras. Saya pun setengah berlari mengejar naik buswy d11. Pintu bus sudah ditutup. Alhamdulillah, saya adalah penumpang terakhir yang diizin masuk ke bus.
Jadi mungkin bisa dikaji lagi naik turun busway D11 di seberang halte BKN. Soalnya bukan hanya jadi kendala saat musim hujan, tapi juga memang saat bus berhenti, itu bisa terjadi kemacetan. Saat hari terang pun, harus mengantre panjang di tepi jalanan yang pastinya bisa menganggu pengguna pengendara lain juga. Apalagi di situ juga digunakan tempat parkir.
Selain itu, sangat jadi kendala perpindahan dari halte BKN, turun ke bawah melalui jembatan penyeberangan. Saya pribadi yang belum berusia 50 tahun, kalau kondisi tubuh kurang fit, sedikit masalah juga naik turun jembatan penyeberangan. Apalagi bagi orang yang usianya di atas saya dan mungkin memakai tongkat.