Hari ini, adik saya minta tolong untuk dibayari pajak mobilnya. Kebetulan pas 2 November habisnya. Karena dia pas jam kerja, dan saya ada waktu, maka saya bersedia dengan senang hati. Siapa tahu nanti ditraktir bakso hahaha.Â
Pukul setengah 7 pagi saya sudah bersiap. Setelah mengantar anak sekolah, saya pun bergegas ke kantor samsat Depok di dekat taman Merdeka. Jalanan cukup lancar. 15 menit kemudian, saya sudah sampai di sana.
Setelah parkir motor, saya pun bergegas ke tempat fotocopy. Tapi sebelumnya, saya siapkan kamera ponsel dulu untuk ambil foto dan video. Rencananya, pengalaman membayar pajak mobil ini, akan saya masukkan di blog dan youtube saya.
Ada 4 tempat penyedia jasa fotocopy yang berjejeran. Masing-masing memanggil dengan ramah, agar orang menuju tempat fotocopy miliknya. Akhirnya saya memilih yang paling ujung kanan. Dari sini saya belajar, kalau rezeki tak ke mana dan tak akan tertukar. Setiap penjual atau penyedia jasa, akan ada pelanggannya masing-masing.
Kelar fotocopy, saya pun bergegas ke tempat pembayaran pajak. Letaknya di luar. Dulu saat pertama kali bayar pajak motoenadiknsaya, itu di dalam. Sambil jalan, saya jepret foto dan ambil video. Termasuk saat mulai mengumpulkan berkas.
Setelah itu, saya pun bergegas mencari tempat duduk. Waktu masih menunjukkan pukul 07.20 wib. Berarti, masih sekitar 40 menit lagi layanan mungkin dibuka.Â
Saya pun menunggu sambil jeprat-jepret dan ambil foto. Saat mau cek WA, kok tidak bisa? Owalah.. Ternyata paket internet saya habis. Saya coba cari Wi-Fi gratis, tidak dapat. Hari gini.. Hahaha
Pukul 07.50 wib, ternyata sudah hadir petugas. Salah satunya langsung memeriksa berkas. Jadi yang kurang lengkap, akan dipanggil lagi. Misalnya, ada yang kurang KTP asli. Ada juga yang tidak ada STNK aslinya. Atau ada yang kurang fotocopy. Bahkan ada ada seorang bapak, STNK motornya di daerah lain. Alhamdulillah berkas adik saya lancar.
Sekitar pukul 8, petugas mulai memanggil pemilik kendaraan untuk membayar pajak. Saya masih asyik ambil video. Tapi kayaknya posisi saya kurang strategis karena terhalang tiang tenda. Makanya saya mengincar kursi paling depan yang pas berhadapan dengan meja petugas. Saya yakin, bapak yang duduk di kursi itu akan duluan dipanggil.
Benar dugaan saya. Begitu bapak itu maju untuk membayar, saya  pun langsung duduk di kursinya. Saya senyum sendiri. Memang pas benar nih, posisinya ambil gambar dari sini.