Akhirnya akan jadi perbincangan hangar dengan membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lainnya. Padahal setiap anak kan, berbeda. Dan yang paling paham dengan seorang anak, ya orang tuanya sendiri.
Pembelaan yang Salah
Satu hal yang menyebabkan anak-anak terus dibully, karena pembelaan yang salah dari orang tua mereka. Saya pernah tinggal di lingkungan yang menurut saya menerapkan pendidikan yang kurang pas pada anak.
Keponakan saya itu kebetulan badannya lebih besar dari teman-teman seusianya. Kalau dia dibandingkan dengan anak-anak di lingkungan itu, memang dia terlihat gemuk. tapi saat pindah ke kota lain, banyak anak yang seusia dia bertubuh sama. Maka tidak heran lah, keponakan saya sering dibully.Â
Yang menjengkelkan selalu ada pembelaan dari orang tua anak-anak yang membully. Aah, namanya juga anak-anak. Aah, begitu saja marah. Dan alasan lainnya.
Padahal kan, anak-anak itu harus diajari juga mana pebuatan yang baik, mana yang tidak baik. Anaknya dibela begitu, ya nanti besok membully lagi, karena dibela orang tuanya. Akhirnya anak yang dibully terus menderita.
Biasakan Anak-Anak Bercerita
Saya yakin, di mana pun anak-anak berada, tinggal di  kota atau di desa, pasti rawan dengan pembullyan. Dan solusi yang diterpakan di keluarga saya adalah membiasakan anak-anak bercerita apa saja yang dia alami selama sehari. Misalnya, saat pulang sekolah, tanyakan apa saja yang dia alami.
Dengan begitu, orang tua akan tahu apa yang terjadi pada anak. karena ada kejadian, anak yang selalu dibully temannya. sampai suatu ketika, dia membawa pisau ke sekolah sebagai bentuk perlawanannya. Tidak salah, karena ini efek dari kekesalan yang terpendam selama ini.