Mohon tunggu...
Bambang PakDe
Bambang PakDe Mohon Tunggu... Auditor - Seorang Bapak dari 2 Anak

Sekedar ungkapan hati saja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Tips Nyoblos Pileg Biar Nggak Kejeblos

9 April 2019   16:39 Diperbarui: 9 April 2019   17:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pileg jelas kalah seksi, kalah pamor, kalah hingar bingar dibanding Pilpres.

Secara kebetulan bahwa gaya, aura, tampilan dan sosok dari capres no 1 dan 2 juga sangat bertolak belakang, ditambah lagi tahun 2019 adalah partai tanding ulang kedua kandidat. Maka jadilah Pilpres 2019 ini menjadi kontestasi sangat menarik, suhu politik kian memanas, mungkin 2019 adalaj Pilpres paling hot dari sekian Pilpres yang telah berlangsung.

Logika politik Pilpres dan Pileg juga jauh berbeda, nyoblos Capres "Mr Anu" belum tentu nanti otomatis nyoblos legislatif partai pendukung Capres tersebut. 2014 terbukti bahwa kursi legislatif Pak Jokowi kalah dari Pak Prabowo, tapi justru Pak Jokowi yang menang dalam Pilpres.

Saking hiruk dan pikuknya euforia publik menyambut Pilpres, sampai seakan tidak tersisa lagi perhatian untuk Pileg. Padahal peran Anggota Legislatif sangatlah penting. Mereka adalah penentu kebijakan atau perundangan, di tangan merekalah ritme kehidupan bernegara diatur.

Jadi pastikan bahwa yang anda pilih adalah Caleg atau partai yang sesuai aspirasi anda.

Perhatikan baik baik rekam jejak para calon legislatif atau kebijakan-kebijakan yang di buat oleh partai agar tidak kejeblos dalam memilih.
Karena buta politik, maka biasanya sebelum nyoblos  saya tanya mbah google mengenai hal-hal terkait Caleg atau Parpol.

Yang saya garis bawahi saat googling untuk mencari rekam jejak mengenai Caleg atau Parpol jagoan adalah :

  1. Cari info dari website kredibel atau profesional
    Jangan website abal-abal nggak jelas. Alih alih mau cari informasi malah hoax nanti yang di dapat. Banyak bertebaran website news yang tujuannya hanya cari traffic / kunjungan saja dengan menampilkan berita super heboh yang tidak benar.
  2. Bandingkan info antar beberapa website
    Kita tahulah bahwa media profesionalpun juga banyak yang ditunggangi golongan politik tertentu, jadi pertimbangkan info dari beberapa media.
  3. Pastikan bahwa yang anda baca adalah berita dengan tanggal terkini. 
    Jangan berita usang, karena bisa jadi situasi sudah berubah total.
  4. Jangan percaya sosmed begitu saja (Facebook, Instagram, Whatsapp dll)
    Orang dengan identitas palsu bisa bebas bikin hoax sesukanya di sosmed.
  5. Gunakan kata kunci yang tepat saat googling.
    Misal, anda tidak suka pejabat korupsi, ketik saja "Daftar pejabat korupsi".... Sreeet in a second muncul nama -- nama para beliau koruptor berikut partainya.
    Banyak kata kuci yang bisa kita pakai, misal "Partai terkorup", "Legislatif narkoba", "Legislatif mesum" dll masih banyak lagi, silahkan dikembangkan sendiri. Kalau perlu tambahkan wilayah anda dalam kata kunci tersebut.
    Nah, kalau orang atau partainya sering bermasalah atau kebijakannya tidak sesuai dengan saya,....  ya sudah, saya akan segera tinggalkan.

Pilihan anda menentukan masa depan bangsa. Selamat mencoblos!

Salam Hangat

Bambang PakDe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun