Saya bukanlah orang rela menahan gempuran empuknya kasur demi nonton sepak bola, tapi ulasan radio malam itu menggelitik kuping saya juga, yaitu mengenai statistic rekor dan drama dalam piala dunia rusia 2018. Walau eforia sudah usai, namun ada drama atau keunikan yang tetap menarik untuk mengundang senyum. Yang pertama atau memecah rekor:
- Obral gol pada laga final menorehkan catatan kalau ini adalah jumlah gol terbanyak ( 6gol ) di final sejak tahun 1958
- 12 gol bunuh diri menjadikan Piala Dunia 2018 memecahkan rekor gol harakiri terbanyak dalam satu turnamen.
- undulan Mandzukic menjadi gol bunuh diri pertama yang tercipta di final Piala Dunia.
Hmm... kasian bang zuki... pasti jadi mimpi buruk seumur hidup nih.
Yang Unik:
- Gol telat yang tercipta setelah menit 89 mencapai 23 gol dari total 169 gol adalah yang terbanyak sejak perhelatan akbar ini digelar.
Saya rasa banyak pemain yang telat On. Â - Pemakaian teknologi video VAR untuk membantu wasit mengambil keputusan.
Jangan jangan wasit di Rusia menjadi wasit wasit terakhir di muka bumi ?
kapan nih Indonesia pake VAR, biar gak pada berantem (atau malah sebaliknya?)
Yang Mistik ( tepatnya di mistik mistikin):
- Kutukan juara bertahan. Â
Sejak 1998, juara bertahan turnamen sebelumnya selalu gagal lolos fase 16 besar.
Kali ini Jerman berjasa melanggengkan kutukan tersebut. - Kutukan Kiper AS Monaco.
Kiper atau yang pernah menjadi kiper untuk AS Monaco kesebelasannya selalu kalah di babak final.
Danijel Subasic, kiper Kroasia pernah menjadi kiper AS Monaco.
Buat para Kiper PSSI: Jangan pernah mau di kontak AS Monaco ya, biar Indonesia tetap berpeluang jadi juara dunia... Insya Allah Aamiin. - Kutukan Piala Konfederasi.
Negara yang memenangi Piala Konfederasi akan gagal di piala dunia berikutnya. Contoh Jerman.
Halaaahh.. Ini sih kutukan yang bikin down motivasi.
Pilih Juara Konfederasi atau Juara Dunia?.. nah lu.. - Kutukan Best Player.
Pemain terbaik Piala Dunia selalu gagal mengantarkan negaranya menjadi juara sejak 1994.
Luca Modric gagal membawa Kroasia jadi Juara.
Nah.. Team terbaik tidak harus punya pemain terbaik kan... setujuuu. - Kutukan Pelatih. Â
Piala Dunia selalu dimenangkan oleh negara yang PELATIHNYA BERASAL DARI NEGARANYA SENDIRI.
Waktunya Indonesia memberi kepercayaan pelatih lokal nih.
Siapa lagi kalo bukan kita kita sendiri yang memikul kebanggaan negara. - Kutukan Televisi.
Siaran langsung semi final dan final selalu membuat saya telat ngantor.
Ini nih kutukan yang paling berdampak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!