Mohon tunggu...
Bambang Priyono
Bambang Priyono Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga - Critical Care Nursing

I'm Critical Care Nursing Psikotherapist Medical Evacuation Team Konten Creator Researcher

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Optimalisasi Tim Kesehatan Haji Indonesia Pasca Pandemi

25 Mei 2022   19:06 Diperbarui: 25 Mei 2022   19:21 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Kesehatan Haji Indonesia

Optimalisasi Tim Kesehatan Haji Indonesia Pasca Pandemi

Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 /1443 H akan mulai dilaksanakan setelah dua tahun tertunda akibat pandemic covid-19. Para  jamaah haji akan mulai masuk asrama haji pada tanggal 03 Juni 2022. Kondisi ini memaksa Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan berupaya keras untuk memaksimalkan pelayanan administrasi jamaah sekaligus isthitoah kesehatan jamaah haji. Keterbatasan waktu dan juga pengurangan kuota Jamaah haji, merupakan problem pertama yang harus diatasi. Kuota jamaah haji Indonesia umumnya sekitar 221.000 jamaah, Tahun ini pemerintah Arab Saudi hanya memberikan kuota 100.051 jamaah. (Hilman Latief - Dirjen Penyelenggara Haji, 2022 ). Dampaknya kuota petugas Tim Kesehatan haji juga dipangkas hanya 2 petugas kesehatan dalam 1 kloter penerbangan ( 1 dokter dan 1 perawat ) yang awalnya 3 petugas kesehatan yang terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat dalam 1 kloter penerbangan. ( dr. Budi, Kapuskeshaji, 2022 ). Sedangkan Jumlah jamaah 1 kloter penerbangan masih tetap 450 jamaah haji.

Ini merupakan tugas berat tim kesehatan haji dalam pelayanan jamaah haji, tugas tim kesehatan haji adalah melakukan Pembinaan, Pelayanan serta Perlindungan terhadap Jamaah Haji agar dapat menjalankan ibadah haji sesuai syariat islam tanpa membahayakan dirinya dan membahayakan orang lain. ( Permenkes No.3 Tahun 2018 Pasal 1 ayat 2 ) Dalam hal ini, petugas baik yang mendampingi jamaah langsung ataupun yang berada di embarkasi dan debarkasi serta yang berada di arab saudi wajib memahami dan memiliki kompetensi kegawatdaruratan, memahami istithoah Kesehatan jamaah haji ( Permenkes No.15 Tahun 2016 ) serta pengetahuan Aeromedis.

Tugas mulia tim kesehatan haji sudah dilaksanakan sejak jamaah masuk kedalam asrama haji, sebelum diberangkatkan ke arab saudi. Untuk mengoptimalkan pelayanan dengan pengurangan jumlah tenaga kesehatan bisa dilakukan dengan cara :

  1. OPTIMALISASI TRIAGE dan LABELLING SEBELUM PENERBANGAN Yakni melakukan triage atau penggolongan jenis jenis penyakit yang diderita oleh semua jamaah haji yang berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan penerbangan saat di asrama haji. Dengan melakukan triage, maka tim kesehatan bisa menggolongkan jamaah dengan kategori resiko Tinggi, sedang dan Rendah. Selanjutnya memberikan labeling atau penanda pada jamaah yang beresiko tersebut untuk prioritas pelayanan. Bisa diberikan stiker pada pintu, pada rekapan data jamaah yang sudah dibuat serta belajar menghafal dikelompok mana jamaah tersebut berada.
  2. OPTIMALISASI PROMOSI dan PENDIDIKAN KESEHATAN Yang dilakukan pada saat jamaah masuk ke asrama haji, didalam bis saat berangkat menuju bandara, diatas pesawat dan saat di arab saudi. Materi yang disampaikan oleh tim kesehatan haji berisikan edukasi penyakit terbanyak yang diderita jamaah, dampak ketinggian dan penerbangan lama bagi jamaah haji. Serta strategi mengatur kegiatan peribadatan jamaah agar paripurna hajinya dan tidak terlalu banyak kegiatan agama yang tidak diwajibkan.
  3. MINI SEMINAR Dengan melakukan mini seminar sesaat setelah kegiatan jamaah di dalam hotel, saat pertemuan para karu dan karom dengan topik menyesuaikan kegiatan berikutnya.
  4. OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN Pemanfaatan pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji saat di hotel penginapan untuk upaya promotif, preventif dan kuratif yang diberikan 24 jam untuk jamaah
  5. OPTIMALISASI RUJUKAN Dengan segera membuat mekanisme rujukan yang terpadu dan cepat agar jamaah segera mendapatkan pelayanan yang lebih proffesioanl jika kondisi tidak mampu dilayani oleh tim kesehatan itu sendiri. Tim kesehatan belajar memetakan lokasi hotel dan masjid serta pelayanan kesehatan pemerintah terdekat.
  6. OPTIMALISASI PEMANFAATAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI Selalu melakukan updating terhadap kondisi jamaah secara online, kontrol kondisi jamah dan kegiatan jamaah dalam platform komunikasi ataupun yang sudah disediakan oleh pemerintah

--- BTK --

Bambang Priyono,AMd.Kep
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan

Tahun akademik 2021/2022

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya

Divisi Humas dan IT Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia Provinsi Jawa Timur

Dokumentasi Pribadi - Bambang Priyono
Dokumentasi Pribadi - Bambang Priyono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun