Mohon tunggu...
Dwi Wijayanto
Dwi Wijayanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Dwi Wijayanto, mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, lahir di Sleman, 25 Januari 2005.

Selanjutnya

Tutup

Book

Pesona Alam Grojogan Watu Purbo: Wisata Air Terjun Eksotis di Tempel, Sleman, Yogyakarta

10 Januari 2025   12:46 Diperbarui: 10 Januari 2025   12:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Grojogan Watu Purbo adalah sebuah objek wisata air terjun buatan yang terdiri dari enam tingkat terasering. Awalnya, tempat ini dibangun untuk mengatasi dampak erupsi Gunung Merapi, dengan tujuan menampung material vulkanik agar tidak membahayakan warga di sepanjang Kali Krasak dan Kali Bebeng. Bendungan ini, yang dikenal sebagai Sabo Dam, dibangun pada tahun 1975 atas perintah Balai Besar Wilayah Sungai. Sejak 2017, warga Dukuh Bangunrejo bersama Kelompok Sadar Wisata Bangunrejo mulai bekerja sama untuk mengembangkan Grojogan Watu Purbo sebagai tempat wisata, dan pada akhir 2019, tempat ini mulai ramai dikunjungi wisatawan dan populer di media sosial. Pada 21 November 2020, objek wisata ini diresmikan oleh Bupati dan Ketua DPRD Sleman.

Objek wisata ini terletak di Dukuh Bangunrejo, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sekitar 22,1 km atau 56 menit perjalanan dari Kota Yogyakarta. Akses menuju lokasi sudah cukup baik, dengan jalan yang sudah diaspal, dan dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Namun, pengunjung perlu berhati-hati karena adanya aktivitas truk tambang dan kondisi jalan yang agak bergelombang di beberapa bagian desa. Di Grojogan Watu Purbo, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah, menikmati udara segar, serta menikmati keenam tingkat air terjun yang menawan. Tempat ini juga cocok untuk berfoto, bersantai, atau bermain air di sekitar aliran air terjun yang tidak terlalu deras. Terdapat juga kegiatan budaya, seperti jathilan klasik, yang bisa dinikmati pada hari-hari tertentu.

Wisata ini sangat ramah di kantong dengan biaya tiket masuk yang terjangkau, yakni Rp3.000 per orang, dan biaya parkir berdasarkan jenis kendaraan. Fasilitas yang disediakan di lokasi cukup lengkap, termasuk toilet, gazebo, tempat duduk, warung, dan masjid, semuanya dalam kondisi bersih dan terawat. Selama pandemi, pengelola juga menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan menampilkan poster protokol kesehatan. Keamanan pengunjung juga menjadi perhatian, dengan adanya rambu jalur evakuasi di area wisata. Selain itu, warung-warung yang dikelola oleh warga lokal menyediakan makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Fasilitas di Grojogan Watu Purbo terus berkembang dan semakin banyak wisatawan yang berkunjung.

Beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan pengembangan wisata Grojogan Watu Purbo adalah penambahan penunjuk arah yang lebih jelas dan tersebar sepanjang jalan menuju lokasi wisata, promosi yang lebih aktif di media sosial, serta penyediaan spot berfoto dan kegiatan budaya secara rutin. Secara keseluruhan, Grojogan Watu Purbo dapat menjadi contoh sukses pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Partisipasi warga setempat sebagai pengelola dan adanya dukungan dari pemerintah dan pihak swasta menjadi kunci dalam pengembangan objek wisata ini. Keberadaan Grojogan Watu Purbo memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, yang dapat membuka usaha dan bekerja di sektor wisata, serta dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mengembangkan potensi wisata mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun