Apalagi jika dikaitkan dengan bayaran Milla dan stafnya yang lumayan mahal. Yang pasti akan sangat membebani kas PSSI. Mengingat pengalaman yang lalu, di mana Federasi Tertinggi Sepakbola kita pernah terlambat membayar gaji mereka. Jadi untuk sementara ini, pending dulu soal Milla.
Asal Bisa Meraih Emas, Kenapa Bukan Indra Saja?
Setelah baik Tae-Yong atau pun Luis Milla posisinya masih sangat tidak jelas, dikabarkan PSSI mulai melirik Ruud Gullit. Tapi menurut Ketum PSSI, pihaknya belum mendapat respons dari Gullit. Sehingga Ratu Tisha, Sekjen PSSI, masih diminta untuk berkomunikasi lebih lanjut dengan pihak Legenda Hidup sepakbola Belanda itu. Semoga secepatnya bisa memperoleh konfirmasinya.
Langkah-langkah tersebut silahkan saja dilakukan. Tapi menurut saya, kenapa PSSI tidak atau belum mempertimbangkan pelatih domestik saja? Maksud saya adalah Indra Sjafri. Yang nanti sore akan memimpin Skuad Garuda Muda melawan Myanmar pada semifinal Sea Games 2019 di Rizal Memorial, Manila. Mengapa Indra Sjafri?
Pertama, dibanding semua pelatih manca negara yang disebut tadi, Indra pasti jauh lebih mengenal dan memahami kultur dan filosofi sepakbola negerinya sendiri. Bertahun-tahun lamanya ia menjadi pelaku yang terlibat langsung di persebakbolaan nasional.
Kedua, ia pasti lebih mengenal secara pribadi dengan para bintang sepakbola Indonesia. Karena kesamaan kultur dan bahasa, ia pasti lebih mengenal secara "luar dalam" kepribadian satu persatu anak asuhnya. Sehingga bisa dengan mudah menyampaikan  semua hal yang diinginkannya yang harus dilakukan oleh setiap pemainnya.
Ketiga, catatan prestasi kepelatihannya bisa diacungi jempol. Indra pernah membawa timnas junior merebut trofi juara pada turnamen sepakbola tingkat Asia. Yaitu HKFA U-17 dan HKFA U-19 di Hongkong. Mengantar Evan Dimas Cs menjuarai Piala AFF U-19 tahu 2013. Lalu menjuarai Piala AFF U-22 Â tahun 2019 di Phnom Penh, Kamboja.
Siapa yang membawa Egy Maulana Vikri tampil di Turnamen Toulon 2017, Perancis, sampai ia menerima penghargaan Jouer Revelation Trophee? Tak lain adalah Indra Sjafri. Tropi internasional itu sangat prestisius, sebab hanya diberikan kepada satu pemain saja di tiap turnamennya. Cristiano Ronaldo dan Zidane di waktu mudanya pernah mendapat penghargaan bergengsi seperti itu.
Selain itu, dua langkah lagi jika terus menang, Indra Sjafri akan mengantar Garuda Muda menyabet medali emas Sepakbola Sea Games 2019. Itu artinya, ia mampu memuaskan dahaga panjang Indonesia setelah puasa gelar juara sepakbola Sea Games selama 28 tahun.
Karena itu, kalau benar-benar berkat tangan dinginnya, Indra bersama Garuda Mudanya bisa mempersembahkan emas bagi Indonesia. Maka sudah waktunya dan sudah selayaknya Indra Sjafri diberi kepercayaan melatih Timnas Senior.
==000==