Pola pikir yang stagnan itu yang kayak apa? Yaitu mindset yang menolak setiap cara atau metode baru yang ditawarkan kepadanya.
Mereka hanya mau mengerjakan hal-hal yang telah biasa mereka lakukan saja. Pikirannya kolot, jadul dan sangat tradisional. Enggan mencoba hal-hal yang baru. Emoh berinovasi apalagi berimprovisasi. Tak tertarik untuk melakukan terobosan-terobosan baru. Sehingga ritme kerjanya hanya monoton saja. Dari waktu ke waktu, yang dikerjakan hanya yang itu-itu saja. Hasilnya pun, ya cuma begitu-begitu saja.
"Maaf, gue kagak bisa. Sebab gue punya cara sendiri!" selalu begitu jawabannya, ketika diajak mencoba cara-cara yang baru.
Pola pikir seperti itu, adalah mindset yang mandeg dan statis. Tertutup dan tak mau belajar pada orang lain (terutama yang terbukti telah sukses). Akibatnya, sulit sekali untuk bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Miskin daya saing. Bahkan posisinya makin lama makin tertinggal dari teman-temannya.
Bukan kekayaan, kesuksesan dan kebahagiaan yang didapatkannya. Melainkan keterancaman akan kebangkrutanlah yang selalu menghantuinya.
Apa kondisi seperti itu bisa diselamatkan? Bisa dan sangat bisa! Bagaimana caranya?
Revolusi Mindset
Di muka sudah saya sebutkan, bahwa penyebab terbesar kegagalan seseorang dikarenakan oleh mindset-nya sendiri. Di antaranya adalah mindset penyandera, pendakwa dan statis. Sebab itu, kalau seseorang ingin membalikkan keadaannya. Atau ingin memperbaiki kondisi hidupnya. Ya harus mau merevolusi pola pikirnya. Dari mindset negatif ke mindset positif. Mindset yang bagaimana?
Pertama, Mindset Pembebas. Orang yang berpola pikir pembebas, akan berkata seperti ini: "Meski saya anaknya orang miskin. Sekolah pun cuma SD saja. Tapi saya mau terus belajar dan mau bekerja keras. Mau juga mencoba lakukan hal-hal baik yang bisa dilakukan. Saya yakin, suatu saat saya akan bisa mencapai cita-cita saya."
"Usaha gue, sekarang ini, emang masih kecil, tapi gue akan berjuang sekuat tenaga untuk membesarkannya."
"Aku memang belum pernah juara bulutangkis. Tapi akan ada waktunya menjadi yang paling jago, sebab aku terus tekun berlatih dan rajin ikuti berbagai kejuaraan."
Orang seperti itu pasti bergairah, energik dan penuh optimisme. Mereka tidak tersandera oleh pikiran-pikiran picik yang mengerdilkan diri sendiri. Karenanya, mereka akan sangat berpotensi menjadi orang-orang yang sukses.
Ketimbang berkutat pada mindset penyandera yang membonsai diri sendiri, lebih baik mengembangkan mindset pembebas yang akan mengantar pada keberhasilan.