Menarik dan empuk nian kursi Ketua MPR-RI itu. Kenapa? Karena, itu adalah jabatan ketatanegaraan yang sangat strategis dan prestisius. Meski posisinya tak sementereng di era sebelum reformasi, tapi masih sangat bergengsi. Masih memiliki fungsi yang amat krusial untuk menjaga dan merawat empat pilar kebangsaan.
Menariknya, untuk mencapainya tidak perlu harus sampai berdarah-darah. Berbeda jauh dibanding meraih kursi presiden, yang sangat berat, terjal dan mahal. Â Itu sebabnya, sekarang ini ada beberapa parpol atau pun tokohnya yang sudah mulai bermanuver untuk mengincarnya.
Sesungguhnya para anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024 itu, baru akan dilantik pada 1 Oktober 2019 nanti. Tetapi empuknya kursi pimpinan MPR tersebut, sudah sangat menggiurkan untuk segera diperebutkan. Para parpol pengirim wakil di MPR rupanya sudah sangat ngebet untuk mendudukinya. Makanya, belakangan ini lobi-lobi di tingkat elit partai, sudah mulai gencar dilakukan.
Dibanding pemilihan pucuk pimpinan DPR, pemilihan ketua MPR punya aroma politis yang  jauh lebih kental. Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 17 Tahun 2014 tentang MD3, susunan dan mekanisme pemilihan pimpinan MPR dipilih dari anggota MPR dalam satu paket yang bersifat tetap (Pasal 427C). Sedangkan pimpinan DPR dipilih berdasarkan urutan perolehan kursi parpol terbanyak di DPR (Pasal 427D).
Artinya, "medan pertempuran" untuk perebutan di MPR menjadi jauh lebih terbuka karena setiap parpol atau fraksi bisa mengajukan bakal kandidat pimpinan guna masuk dalam paket yang terdiri atas satu ketua dan empat wakil ketua. Selanjutnya Rapat Paripurna MPR lah yang akan menentukan paket mana yang akan menduduki kursi pimpinan. Bisa lewat musyawarah maupun voting.
Nama Para Kandidat Pimpinan MPR
Kabarnya PDI Perjuangan sudah menyebutkan kader yang akan dijagokannya untuk meraih posisi pucuk pimpinan MPR . Yaitu, Ahmad Basarah yang kini sedang menjabat sebagai Wasekjen PDIP. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno membenarkan bahwa Basarah adalah salah satu kader yang berpotensi menjadi calon Ketua MPR periode mendatang.
Ada tokoh PDIP lain yang juga berpotensi untuk diusung menjadi Ketua MPR mendatang. Seperti Yasonna Laoly, Trimedya Panjaitan dan Andreas Hogo Pareira.
Namun begitu, dia menegaskan, PDIP tidak akan ngotot atau memaksa pihaknya harus menduduki kursi ketua MPR. Menurutnya, hal terpenting adalah PDIP menjadi bagian di pimpinan MPR karena memiliki agenda terbatas, yakni melakukan amandemen terbatas pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Kami menjadi bagian dari pimpinan MPR," kata Hendrawan, "nama kader PDIP yang nantinya akan maju sebagai calon Ketua MPR mendatang akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri."
Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra Fary Djemy Francis mengatakan pihaknya menjagokan Ahmad Muzani untuk menduduki kursi Ketua MPR periode mendatang. Menurutnya, Muzani adalah sosok yang tepat karena bisa diterima oleh semua fraksi di Parlemen.