Dua hari lagi Timnas U-23 Indonesia akan mengawali perjuangan berat di My Dinh National Stadium, Hanoi. Tim Garuda Muda asuhan Indra Sjafri betul-betul akan diuji ketangguhannya di Pra Piala Asia U-23 tersebut. Egy Maulana Vikri dkk berada di Grup K bersama Timnas Muda Vietnam, Thailand dan Brunei Darussalam. Melihat peta kekuatan para kompetitor di Grup K itu, Timnas kita boleh dikata cukup beruntung. Mengapa?
Pertama, karena semua lawan Timnas Indonesia hanya berasal dari negara Asia Tenggara saja. Dua pesaing terkuat kita pun (Thailand dan Vietnam), baru saja mereka taklukkan di Piala AFF U-22 di Kamboja bulan lalu. Di mana Garuda Muda keluar sebagai jawaranya.
Artinya kemampuan dan gaya bermain para pesaing kuat kita sudah dikenali. Siapa saja pemain kunci, atau yang paling berbahaya pun, pasti sudah dikantongi oleh tim pelatih. Â Maka hal itu akan lebih memudahkan Indra Sjafri dalam menyiapkan racikan strategi dan taktik yang tepat saat menghadapi mereka kembali. Secara psikologis pengalaman di Pnom Penh kemarin, akan sangat menguatkan rasa percaya diri para pemain kita.
Kedua, di turnamen kwalifikasi itu, Skuad Garuda Muda akan bisa tampil dengan kekuatan penuh. Dengan masuknya Ezra Walian, Egy Maulana Fikri dan Saddil Ramdani, tim kita jelas akan makin tangguh. Â Uji coba melawan Semen Padang FC dan Bali United FC sebelumnya, sangat positif hasilnya. Hal itu pasti makin meyakinkan coach Indra dalam mengantar tim Merah Putih ke target menjadi Juara Grup K.
Timnas Muda Vietnam dan Thailand pun pasti lebih serius lagi dalam memaksimalkan kekuatan diri mereka. Tapi mental juara yang sudah dimiliki oleh Andi Setyo Cs diyakini akan bisa mengatasinya. Minimal mengimbanginya.
Ketiga, posisi kesebelasan muda Vietnam sebagai tuan rumah, akan menyebabkan mereka berada di bawah pressure yang sangat berat. Tuntutan harus menang pada setiap pertandingan dari negara dan federasi. Terutama ekspektasi besar masyarakat bola dan sorotan tajam pers mereka. Ditambah bayangan pengalaman kalah melawan Timnas Muda kita, mau tidak mau akan mempengaruhi penampilan mereka. Prediksi saya, skuad asuhan Park Hang Seo itu akan bermain sangat hati-hati. Mereka baru akan frontal, total dan sangat terbuka jika sudah dalam posisi tertinggal.
Tapi di sisi lain, dukungan puluhan ribu supporternya di stadion, akan sangat membangkitkan semangat bertanding mereka. Dalam posisi seperti itu. Ditambah tensi tinggi suasana pertandingan. Kita sangat berharap agar kepemimpinan wasit maupun hakim garis benar-benar bisa netral dan adil.
Skuat Muda Negeri Gajah Putih pun sebenarnya mengalami situasi yang hampir sama dengan tuan rumah Vietnam. Mengingat tahun depan, mereka pun akan menjadi tuan rumah untuk perhelatan Piala Asia U-23. Cuma beban yang disandang Alexandre Gama dan pasukannya, tentu lebih ringan. Karena andai kalah pun mereka tetap berlaga pada Piala Asia U-23 tahun depan di negaranya sendiri. Jadi dibanding Vietnam, mereka bisa bermain lebih lepas, dan nothing to lose saja.
Tapi bagi Garuda Muda, Thailand yang sekarang ini bukanlah momok yang sangat menakutkan. Beberapa tahun yang lalu, Tim Gajah Putih itu memang merajai persepakbolaan Asia Tenggara. Tapi sekarang, mereka pun ternyata bisa ditaklukkan. Artinya para pemain muda Indonesia sekarang ini, sudah berada pada level yang setara dengan mereka.
Kalau Timnas Muda Brunei Darussalam, saya tak perlu mengulasnya. Berdasarkan sejarah dan statistiknya, Pasukan Muda Sultan Hassanal Bolkiah itu pasti hanya akan menjadi lumbung gol bagi ketiga pesaing lainnya. Kehadirannya hanya untuk misi cari pengalaman saja. Atau sekadar sebagai partisipan saja.
Berdasarkan semuanya itu, bagaimana peluang Timnas U-23 kita sendiri? Mampukah mereka mengulang kembali sukses yang mereka raih di Kamboja, bulan yang lalu?