Kemudian si penanya kembali ke teman-temannya yang sejak tadi berkerumun di halaman rumah itu.
"Mereka adalah para pejabat penting bank swasta di kota kita," lapornya.
"Aku menangkap lagi adanya sebuah keganjilan....."
Berbagai komentar para tetangga dekat Pak Kades di atas, sifatnya masih netral-netral saja. Tapi ada juga pembicaraan di kelompok lain, yang hampir semua nadanya mengejek, menghina, memojokkan, mendiskreditkan dan menyerang. Kelompok itu ialah kelompok lawan politiknya Suloyojiwo.
"Apa kubilang waktu itu, dia itu tak pantas jadi pemimpin. Baru sebulan saja kok sudah kabur."
"Bukan kabur, tapi lari dari kenyataan. Lari dari tanggung jawab....."
"Dia cuma menang tampang dan muda doang. Juga cuma pinter obral janji saja."
"Barangkali dia mulai dikejar oleh debt collector. Kan utangnya banyak."
"Bisa jadi gelar sarjananya itu pun abal-abal. Jadi takut konangan atau ketahuan."
"Atau memang dia gak entos jalankan tugas....."
"Gak entos itu apa?"