Mohon tunggu...
Bambang M Permadi
Bambang M Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Catatan dari tepian Sungai Kahayan

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konsistensi Merawat Bahasa Indonesia

29 Oktober 2022   08:29 Diperbarui: 29 Oktober 2022   08:34 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : Blog ruangbahasa.com


Bahasa Indonesia adalah salah satu alat pemersatu bangsa. Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting digunakannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Seluruh bangsa Indonesia harus memiliki  komitmen bersama untuk memeliharanya.  Bulan Bahasa yang diperingati setiap bulan Oktober merupakan upaya 'membumikan' Bahasa Indonesia agar tidak terpinggirkan oleh  transformasi budaya global.

Apakah selama ini kita telah konsisten memelihara Bahasa Indonesia ? Jawabannya belum sepenuhnya. Dalam beberapa kasus konsistensi menjaga bahasa hanya dalam tataran teori, sementara implementasinya tak selalu linear. 

Pengutamaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu pertiwi masih dianggap kurang keren. Segelintir pihak menganggap  menggunakan istilah asing lebih modern dan mempersepsikan diri sebagai pihak yang lebih berpendidikan. Ini terlihat dari penggunaan nama komplek perumahan, pertokoan dan kegiatan jasa kemasyarakatan lainnya. Agar terlihat berpendidikan dan berwawasan banyak orang berbicara dengan mencampuradukan bahasa Indonesia dengan istilah-istilah asing. Mirisnya, penempatan dan cara pengucapan istilah asingnya tak selalu benar. Lawan bicara yang tidak paham hanya manggut-manggut tersenyum simpul.

Belum optimalnya penggunaan Bahasa Indonesia juga terlihat pada tayangan film  animasi  anak di televisi. Sejak beberapa tahun lalu, anak-anak Indonesia disuguhi tayangan anak berbahasa Malaysia. Seperti serial Upin-Ipin , Boboi Boy dan lainnya. Film animasi yang sangat digemari anak Indonesia itu memang disertai dengan teks terjemahan. Persoalannya, apakah anak-anak  dapat membaca teksnya dengan cepat sehingga mengerti arti bahasa yang disampaikan tokoh di film itu ? Apalagi bagi anak-anak  yang masih belum bersekolah. Akhirnya yang mereka konsumsi adalah gaya bahasa di film itu.

Kita  beradaptasi dengan bahasa asing untuk keperluan komunikasi global, tapi juga harus tetap konsisten menjaga marwah Bahasa Indonesia. Bahasa menunjukkan bangsa. Semakin tinggi pengakuan Bahasa Indonesia , semakin meningkat pula  wibawa dan posisi tawar Indonesia di tengah masyarakat dunia. Kita harus bangga berbahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun