Mohon tunggu...
Bambang Muhamad Fasya Azhara
Bambang Muhamad Fasya Azhara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang kadang nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Tulisan Karya Gusti Asnan tentang Sejarah Sumatera Barat Tahun 1950-An

29 Oktober 2022   21:54 Diperbarui: 29 Oktober 2022   21:55 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tulisan ini membahas tentang dinamika politik di Sumatera Barat tahun 1950-an.

Gusni Asnan menyebutkan bahwa perjuangan untuk mencapai otonomi daerah turut juga dilakukan oleh ahli sejarah dan penulis buku geografis. Dirinya terlebih dahulu membahas Sumatera Barat dari perspektif administratif. Pada bagian ini dijelaskan sejarah Sumatera Barat dari masa VoC hingga lahirnya Provinsi Sumatera Barat pasca kemerdekaan RI.


Pembahasan selanjutnya ialah tentang Meminangkabaukan Sumatera Barat. Dalam bagian ini dijelaskan mengenai pembagian wilayah administratif pada masa Hindia Belanda. Disebutkan bahwa pembagian ini didasari oleh keseragaman etnis untuk memudahkan pengawasan dan pembangunan wilayah. Pengidentikan kawasan Gouvernement Sumatera's Westkust dengan budaya Minangkabau ini dijelaskan mendapat sambutan yang positif dari kelompok Adat. Sehingga pada bagian ini dijelaskan mengenai hubungan yang dekat antara pemerintah Hindia Belanda dengan kelompok Adat Minangkabau. Karena sebelumnya ada usulan disatukan antara wilayah Mandailing(minang) dan sibolga (tapanuli) menjadi sebuah provinsi akan menjadi sebuah kekacauan dalam negeri, karena mereka tidak pernah akur.


Pada pembahasan yang ke tiga menjelaskan tentang perkembangan politik tahun 1950an. Dalam pembahasan ini dijelaskan bagaimana dominasi orang Sumatera Barat di bidang pemerintahan Sumatera Tengah dan tulis-menulis. Gusti Asnan menyebutkan bahwa pada periode ini corak tulisan yang dihasilkan oleh para penulis dari Sumatera Barat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu demokrasi, otonomi daerah serta desentralisasi pemerintahan, dan terakhir, gerakan daerah. Pada penulisan sejarah Sumatera Barat pada era 1950an. disebutkan memiliki aroma "konflik" dengan Jawa. Selain hal itu, dalam tulisan tentang geografi, khususnya untuk pengajaran Sekolah Dasar lebih banyak menjelaskan wilayah Minangkabau (di Barat) daripada wilayah-wilayah lainnya.

Bagian terakhir adalah epilog. Bagian ini berupa kesimpulan dari apa yang telah dipaparkan oleh Gusti Asnan. Penulisan sejarah dan geografi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari gerakan daerah atau penataan 'kembali' daerah yang baru bergejolak (Gusti Asnan).

Kelebihan dari karya ini ialah melihat pergolakan daerah di Sumatera Barat dari sudut pandang penulisan sejarah dan penulisan geografis. Oleh karenanya dapat menjadi alternatif bacaan bila ingin mengetahui lebih dalam tentang apa yang terjadi di Sumatera Barat dalam rentang tahun 1950an.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun