[caption caption="penulis bersama Firman Haris"]
[/caption]Sosoknya tinggi, tambun sekilas terkesan angker tapi ramah, itulah sosok Firman Haris Ketua LWG DMO (Local Working Group Destination Management Organisation) Kota Tua Jakarta. Sebuah lembaga yang berkiprah dalam berbagai upaya pemberdayaan masyarakat lokal berkaitan dengan pengembagan Kota Tua Jakarta sebagai destinasi wisata unggulan. Menarik untuk mengkaji apa itu LWG DMO dan peran apa yang telah, sedang dan dan akan dilakukan  dalam dinamika pariwisata Jakarta khususnya kawasan Kota Tua, saya berkesempatan mewawancarainya saat rehat di sela acara BIMTEK Penyusunan Produk Wisata "Cultural and Heritage" Kementerian Pariwisata pada 9 hingga 11 April 2016 di Jakarta.Â
Â
(T) Apa itu LWG DMO dan sejak kapan didirikan?
(J) LWG adalah Local Working Group atau kelompok pekerja lokal pariwisata, memiliki program DMO, Destination Management Organisation. Ini merupakan bantuan program dari Kementerian Pariwisata untuk dibentuk di destinasi pariwisata yang ditentukan oleh kementerian, dan saat ini DMO sudah ada 26 di seluruh Indonesia termasuk Kota Tua Jakarta. Di bentuk tahun 2012, di ketuai oleh pak Lurah(almarhum), saya sebagai ketua harian.Â
(T) Apa tujuan pembentukan LWG?
(J) Tujuannya adalah untuk pengembangan masyarakat sekitar dan stake holder lokal lain yang ada di destinasi. Intinya ada 4 tahap, pertama adalah membangun awareness,...bagaimana membangun kesadaran masyarakat, komunitas, stake holder lokal bahwa kawasan Kota Tua sebagai kawasan wisata. Kemudian peningkatan kapasitas manajemen tata kelolanya, ke arah pengembangan capasity buliding dengan mengadakan work shop, ada stake holder meeting ada bimtek,..dengan melibatkan semua  anggota LWG, selanjutnya dengan pengembangan managemen tata kelola hingga  ke promosi.Â
(T) Melakukan kegiatan semacam ini tentu tidak bisa dilakukan sendirian tanpa partisipasi berbagai pihak. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini?
(J) Program ini pendekatannya adalah partisipatif kolaboratif, Â jadi atas kemauan dan kesadaran masing-masing, yang aktif adalah masyarakat, lurah, camat, serta komunitas, kelompok kelompok tradisi yang ada di sekitaran kawasan Kota Tua, ada pencak silat, marawis, hadroh, pramuka dan temen temen glodok dan lain-lain. Jadi semua kegiatan berbasis pada partisipasi masyarakat, karena mereka merasakan manfaat.
[caption caption="Firman Haris sedang beraksi sebagai nara sumber BIMTEK"]
[/caption](T) Apa yang menjadi program LWG?