Mohon tunggu...
Bambang Suharto
Bambang Suharto Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kemenkeu Ditjen Perbendaharaan

Pegiat media sosial :-)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

3D Penghalang Rezeki

9 Mei 2012   04:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 3911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Penghalang-penghalang Rezeki
Selasa, 8 Mei 2012

Ippho Santosa :

Assalamualaykum warahmatulloh wabarakatuh

Selamat pagi teman2

Pagi ini kita akan membahas ilmu tentang penghambat-penghambat rezeki. Kita sudah beberapa bulan membahas mengenai percepatan, peningkatan dan pelipatgandaan rezeki. Nah, sekarang tentang penghambatnya. Jadi kalau kita sudah berlari ke sini (ke depan-pen) kalau balik lagi ke sini nih (mundur-pen) ya udah.. akhirnya nol lagi. Kita udah isi, dengan berbagai macam ilmu dan amal, tapi kalau bocor lagi, habis dia! Nah, inilah yang disebut dengan penghambat-penghambat rezeki. Apa saja? Ada banyak, Cuma kali ini kita akan bahas tiga saja. Seperti yang sudah saya sebutkan di buku saya, tiga diantaranya adalah dengki, dendam, dan dongkol (3D). Coba sebutkan lagi! Oke, bagaimana rasanya, nggak enak kan? Jangankan kita sampai memendam rasa tersebut, menyebutnya aja perasaan nggak enak.

Dengki ini, beneran bisa menghalangi rezeki kita, amal bisa hangus, rejeki bisa tertunda, potensi juga bisa ketutup. Lebih parahnya lagi, ternyata dengki bisa menyebabkan penyakit fisik bukan hanya penyakit hati. Jadi, parahnya luar biasa. Sebenarnya bukan orang lain yang menghalangi rezeki kita, tetapi dengki kita terhadap rezeki orang lain itulah yang menghalangi. Saya kenal dengan seorang temen, dia konsultasi ke saya.

“Mas, saya ada beberapa proyek, nilainya sekian miliar, saya udah tandatangan dan dianya juga sudah tandatangan. Dah mau jadi nih, tapi udah sekian bulan, itu proyek nggak cair-cair, nggak gol-gol, nggak jalan-jalan sampai sekarang. Kendalanyakira-kira dimana ya?”.

Saya bilang ma dia, “mungkin, mas punya sangkutan sama orang”, saya bilang kayak gitu.

Di jawab sama dia, “saya nggak ada sangkutan, saya nggak ada utang sama orang, dan hak orang langsung saya bayar. Haknya karyawan, hak vendor, dll langsung saya bayar. Nggak ada utang sama orang”.

Trus saya nyeletuk lagi, bukan sangkutan uang aja, mungkin sangkutan hati ama orang.

Dia tanya lagi, “Sangkutan hati apa maksudnya mas?”

Saya bilang kayak gini, “Mungkin mas punya dendam atau dengki ma orang lain”. Wah kata-kata ini kan bisa jadi menyinggung sekali. Saya seolah-olah seperti menuduh dia gitu. Tapi alhamdulillah, dia berpikir positif. Dia terdiam pas dia denger saya ngomong kek gitu.

Besoknya lagi dia datang ke saya dan bilang, “Bener mas, saya punya dendam sama tim saya. Jadi, ada tim saya yang berkhianat dan berjalan sendiri, ini yang bikin saya susah luar biasa selama bertahun-tahun. Jadi saya tidak membalas dendam sama dia, tetapi terus terang hati saya ada dendam sama dia”, dia bilang kayak gitu.

Nah saya bilang, “Kalau mas mau rezekinya membaik, ya udah lah plong kan saja hatinya, hilangkan dengki, dendam dan dongkolnya”. Akhirnya dia ikut seminar saya dan ia lupakan semua dendam itu. Beberapa bulan kemudian, dia nelpon saya lagi, dan kita ada transaksi bisnis, nilainya ratusan juta. Dia nya transfer ke saya.

Saya bilang ma dia, “Mas, uang dari mana? Katanya kemarin proyeknya nggak jalan?”. Dia jawab “Mas Ippho, ternyata proyek saya, yang sekian miliar itu sudah gol semuanya, setelah saya melupakan soal dengki dan dendam tersebut dengan ikhlas. Ini luar biasa sekali menurut saya. Tidak menyangka efeknya luar biasa seperti itu. Ternyata itu beneran terjadi.

Jadi, saran saya. Misalnya kita punya partner trus dia nggak bener, maka putuskanlah hubungan, tetapi jangan dendam dan dengki. Atau jika kita punya karyawan, ternyata kerjanya nggak bener, ya udah pecat saja. Udah diingetin tetep nggak berubah, ya udah pecat aja. Tapi jangan dengki dan dendam. Kalau kita dengki dan dendam ini akan menghalangi rezeki kita.

Untuk kali ini, saya ditemani oleh seorang temen saya, yang juga seorang trainer dan developer, juga seorang pemilik umroh (travel umroh-pen). Mungkin temen-temen udah tahu, namanya Pak Nasrulllah.

Nasrullah :

Memang masalah dengki ini, Rasulullah aja udah menyebutkan bahwa dengki itu menghapus semua amal. Mengapa sedemikian hebatnya. Karena dia menghimpun semua potensi-potensi yang tidak positif, dia berarti negative thinking pada orang lain. Yang kedua, berarti dia negative feeling, artinya memendam perasaan negatif, yang ketiga dia negative motivation. Sementara, ketika seseorang positive thinking kita sama-sama tahu, bahwa ini bisa menarik sesutu. Syukur juga menarik sesuatu. Keikhlasan juga menarik sesuatu. Ketika dia negative thinking, negative feeling, dan negative motivation, sebenarnya yang dia lakukan adalah membuang sesuatu. Nah membuang ini kan juga energi. Tadi, mas Ippho menyebutkan nama itu aja di hati perasaan udah nggak enak. Karena hati saja sebenarnya sudah menolak hal itu. Dan itu letihnya luar biasa. Orang-orang yang memendam dengki, dendam, dan dongkol itu luar biasa letihnya. Hidupnya nggak tenang, hidupnya penuh kegelisahan. Lalu, apa manfaatnya?

Rasanya semua orang juga tahu, mereka bilang “Memang sih saya juga paham ini nggak bagus sama saya, tapi gimana lagi saya bener-bener dendam sama dia”. Mungkin disini diperlukan adanya sharing dengan temen, juga melihat keadaan orang-orang yang bersyukur yang ternyata ditambah rezekinya sama Allah. Karena sebenarnya ketika dengki dengan orang lain, misalnya melihat orang lain yang mendapat rezeki, membuat hati kita panas gitu, sebenarnya yang kita lakukan itu adalah sedang tidak bersyukur pada Yang Memberi Rezeki kepada orang lain. Allah kan udah memberi rezeki sendiri pada kita. Yang harus kita lakukan justru kita membacakan Al Fatihah. Ada orang lewat naik mobil, kalau bisa bacain Al Fatihah pada dia, agar orang tersebut mendapat rezeki yang lebih baik. Artinya kita ridho atas rezeki yang Allah berikan pada orang lain. Dengan begitu, Allah akan berikan rezeki pada kita…. Tanpa batas!! Nah sekarang ini yang menghalangi rezeki, tadi mas Ippho sebutkan demikian, karena memang Yang Maha Memberi Rezeki juga akan memberikannya pada orang yang qualified gitu. Terhadap rezeki orang lain aja dia mendengki, apalagi jika nanti dia diberi rezeki. Bisa jadi, malah dia membenci rezekinya dia sendiri. Nah, orang yang mendengki orang lain, akhirnya yang terjadi dia membenci dirinya sendiri. Betapa banyak orang yang tidak melihat potensidirinya, karena dia sebenarnya sedang tertutup dengan kedengkiannya terhadap orang lain. Padahal dia mampu, dia hebat, dia bisa melakukan sesuatu. tapi alamnya itu tertutup dengan kedengkian. Semau potensinya akan tertutup. Ketika potensi sudah tertutup, maka rezeki pun akhirnya bisa tertutup.

Ippho:

Jadi ini pelajaran untuk kita semua. Begitu kita dengki, pikiran tertutup nih, potensi juga ketutup, maka rezeki juga akan tertutup. Belum lagi kalau kita omongin yang lain. Penyakit hati menggugurkan amal, dll. Jadi mulai sekarang kita plong kan hati kita, mudah-mudahan plong juga rezeki kita.

Cukup sekian dulu sharing kita pada pagi hari ini, terima kasih atas perhatian temen-temen

Assalamualaykum warahmatulloh wabarakatuh

Selamat pagi temen-temen

Semoga berkah, berlimpah

________

Tulisan ini adalah hasil penyampaian dalam bentuk tulisan dari sebuah Acara di Trans7, yaitu Pintu Rezeki. Ditayangkan setiap Selasa dan Rabu pukul 04.50 - 05.00 WIB (06.50 - 07.00 WIT). Saya berusaha menuliskannya setiap episode untuk teman-teman yang tidak sempat menonton karena barangkali masih di Masjid atau sudah bersiap berangkat bekerja.

_________

Episode lain :

- pria-serius-berani-tetapkan-tanggal

- ippho-saya-sarankan-untuk-umrah-dan-mengumrahkan

- sedekah-menabung-dan-asuransi

- kapolres-garut-disiplin-itu-menghargai-diri-sendiri


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun