Menanti Persembahan Juara dari Ganda Putra dan Ganda Campuran di All England 2018

Kejuaraan All England hari ini memasuki babak perempat final. Dari 10 wakil Indonesia yang bertanding di babak dua kemarin, hanya 3 wakil yang berhasil lolos. Itu pun satu wakil sudah dipastikan, karena kembali terjadi perang saudara antara Liliyana Natsir/Tantowi melawan Hafiz/Gloria. Dan, di luar dugaan, Hafiz/Gloria berhasil menang dengan 18-21, 21-15, dan 30-29. Ya, ampun.. skor game ketiga tipis sekali. Kira-kira Owi/Butet bisa tidur tiduk ya? hehehe. Dua wakil adalah Kevin/marcus dan Debby/Praveen.

Kevin dan Marcus saat juara tahun lalu (foto CNN)

Menilik hasil tahun lalu, Indonesia berhasil membawa pulang juara dari sektor ganda putra yang dipersembahan oleh kevin/Marcus. Maka kemungkinan besar, Kevin dan Marcus bisa kembali naik ke poduim juara. Sedangkan peluang juara di sektor ganda campuran sangat terbuka. Pasangan Debby dan Praveen tentu ingin mengulang masa manis mereka tahun 2016, saat berhasil meraih juara. 

Debby dan Praveen saat juara 2016 (Foto : Tribun Jateng)

Lalu pasangan baru Gloria dan Hafiz pun tentu punya ambisi dan spirit untuk juara di turnamen bulutangkis tertua ini. Apalagi di babak 1 dan 2, mereka berhasil mengalahkan pemain unggulan, termasuk Owi dan Butet yang diunggulkan di tempat pertama. Tentu Hafiz dan Gloria tidak mau mensia-siakan kesempatan ini, dan sekaligus pembuktian, kalau mereka sudah layak menjadi pelapis lainnya Owi dan Butet.

Hafiz dan Gloria (Foto Okezone Sport)

Dalam daftar pemain Indonesia yang pernah menjuarai All England, memang sektor ganda putra yang paling banyak menyumbang, yaitu 19 gelar. dimulai dari Christian Hadinata/Ade Chandra (1972, 1973), Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1974 -- 1975, 1977-1980), Rudy Herjanto/Kartono (1981, 1984), Rudy Gunawan/Edy Hartono (1992), Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1994), Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1995, 1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (1999), Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001), Sigit Budiarto/Candra Wijaya (2003), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2014), dan Kevin Sanjaya Sukamulyo/Marcus Fernaldi Gideon (2017).

selain Ahsan/Hendra dan Kevin/Marcus yang sampai saat ini masih bermain, beberapa mantan pemain ganda putra masih beraktivitas di seputar dunia bulutangkis.  Misalnya Chtistian Hadinata yang pernah menjadi pelatih di pelatnas. Ricky dan Rexy yang masuk dalam jajaran pengurus PBSI, Candra yang mempunyai klub bulutangkis, Juga Sigit Budiarto menjadi pelatih dan  kerap menjadi komentator bulutangkis di televisi.

Dukungan Lain

Rudy Herjanto dan Eddy Hartono, sama-sama masuk ke dunia properti Indonesia. Melalui Pt. Duta Paramindo Sejahtera, Rudy dan Eddy mengembangkan apartemen Green Pramuka City yang berada di Jakarta Pusat. Kerennya lagi, Green Pramuka City ini ikut mendukung atlet bulutangkis yang akan berlaga di Asean Games 2018. 

Bahkan baru-baru ini, Green Pramuka City mengadakan 'Meet The Legends' yang menghadirkan mantan pebulutangkis Indonesia seperti Rudy Herjanto, Eddy Hartono, Haryanto Arbi, Ivana Lie, Christian Hadinata, plus Liliyana Natsir yang sampai saat ini masih bermain bulutangkis. Acara ini sebagai penyambutan Asean Games 2018, juga agar pecinta bulutangkis tanah air bisa berkenalan langsung dengan pahlawan-pahlawan olahraga Indonesia.

Para Legenda plus Butet (Foto Jakarta Kita. com)

Nah, bagaimana peluang Indonesia di All England 2018 ini? Saya sangat berharap, Indonesia mampu membawa pulang dua gelar. Semoga semua bisa terwujud. Aamiiin... Ayo.. semangat Indonesia.