Mohon tunggu...
Buana KS
Buana KS Mohon Tunggu... -

aku hanya penyair amatir, bebas, nyaman bila hidup ini tk terikat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Sepetak Sawah

26 Januari 2012   21:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petak-petak sawah

Lelumpur lah diairi asinya keringat

Pacul, bajak,dan kerbau masih setia

Petani lum lah jemu

Warisan leluhur tetap dijaga

Kadang musim panen jadi wabah

Panceklik menyapa, mimpi lah tercekik

Berat tangan sambut jua beras negeri asing

Sebab periuk lah tak mampu menanak beras sendiri

Januari 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun