Mohon tunggu...
Che Ambank
Che Ambank Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di PT. Agen Masyarakat sebagai Staf Bentara Rakyat

Selemor Angen😘

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kekalahan Indonesia vs Malaysia Dampak dari Tragedi Kerusuhan Liga 2

10 Oktober 2022   19:59 Diperbarui: 10 Oktober 2022   20:05 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia Usia 17 menyanyikan Lagu Indonesia Raya jelang kick of babak pertama lawan Malaysia. Foto @teamindo

Citra sepakbola Indonesia saat ini sedang terpuruk di kancah dunia. Alih-alih bakal memperbaiki kualitas, performa dan menjunjung tinggi sportivitas, malah berakhir dengan tragedi mengenaskan puluhan suporter Arema FC di Liga 2 saat menjamu Persebaya Surabaya.

Tragedi Kanjuruhan tersebut langsung tersebar ke pelosok negara Asia dan bahkan dunia. Simpati datang dari berbagai kalangan, namun kecaman juga tak sedikit yang terbang ke sepakbola Indonesia.

Tragedi itu menggambarkan keberutalan penikmat sepakbola Indonesia yang berdampak pada citra buruk di mata lawan dan kawan.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh pemain Malaysia saat menggilas Indonesia 5-2 di kualifikasi piala Asia Usia 17 tahun 2023.

Timnas Malaysia sadar bahwa Garuda sedang terluka, berduka, galau dan linglung terhadap tragedi maut massal tersebut.

Kedukaan Garuda yang sangat mendalam inilah menyulutkan semangat Harimau Himalaya memborbardir pertahanan Indonesia. Mental Garuda pun belum pulih dari luka tersebut.

Padahal, jamak diketahui, Timnas Indonesia yang dibombardir adalah sang juara Asia Tenggara usai menaklukan Vietnam sebagai hadiah Ulang Tahun Indonesia yang ke 78.

Pemain-pemain kreatif yang dulunya seperti pemain kelas Eropa baik di lini pertahanan maupun di lini depan kini sedang mengalami kerusakan mental yang menurut hemat penulis diakibatkan oleh tragedi-tragedi maut massal sepakbola akhir-akhir ini.

Tak bisa disangkal, hal itu bisa saja jadi salah satu penyebabnya. Dan bukan bermaksud menyurutkan semangat Sang Garuda untuk menghadapi turnamen-turnamen Asia selanjutnya, namun sebagai Anak Bangsa lebih-lebih pemain dan penggemar sepakbola, marilah kita introspeksi diri kita masing-masing secara nasional. Untuk tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas di atad segala-galanya, seperti yang ditunjukkan oleh Garuda Muda usia 17 meski dipermalukan 5-1.

Jangan sampai kita seperti kata pepatah, "menepuk air di dulang terpercik muka sendiri." Kami rakyat Indonesia berharap kepada seluruh pengurus PSSI dari pusat sampai ke kabupaten/kota, untuk menampilkan kualitas dan sportivitas Sang Garuda Kita dI berbagai turnamen: dalam maupun luar negeri sehingga tak terluka dan berduka lagi. Tapi senyum semringah samvil menyanyikan lagu kebangsaan kita "INDONESIA RAYA!" dengan penuh cinta kita jaga bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun