Guru dan murid memiliki tanggung jawab yang bertikal. Atas ke bawah. Tugas guru adalah mengajar dan memproses alam pikir siswanya dan menyiapkan generasi yang baik dan unggul di masa depan. Sementara murid bertanggungjawab mengikuti proses belajar dari seorang guru.
Akhir-akhir ini viral seorang wali murid menghadiahkan sepatu dan sepeda motor kepada seorang guru yang membuat sang guru menangis terharu dan mengundang respon positif dari para netizen.
Menurut hemat penulis, pristiwa tersebut adalah sangat wajar mengingat banyak guru di pelosok negeri yang hidupnya memprihatinkan. Jangankan untuk membeli bensin, buku ajar, dan pernak pernik kebutuhan sekolah, untuk beli beras pun terkadang guru banyak yang berhutang.
Berbeda dengan guru sertifikasi dan ASN yang sudah mendapat tunjangan rutin setiap bulan dan bisa menggadaikan SK-nya di bank-bank Republik Indonesia. Persoalan guru belum sejahtera sandang, pangan, papannya di di Tanah Air ini cukup banyak.
Janji kampanye pilkada
Alih-alih janji politik di beberapa daerah ingin mensejahterakan guru bantu di daerahnya cendrung hanya menggema di saat kampanye Pilkada saja. Setelah itu mereka bakal lupa dengan janji politiknya. Jadilah guru bersabar dan tetap mengajar meski kondisi ekonominya belum terpenuhi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI