Ibadah merupakan bagian intergral dari perkumpulan gereja. Banyak hal telah disebutkan sebagai refleksi dari ibadah (contoh Perjamuan Tuhan). Dari awal, doa adalah aspek penting dalam ibadah pada pada waktu gereja berkumpul.Â
Pada waktu saudara seiman dalam kebutuhan, gereja berdoa (Kisah Para rasul 12:5,12). Pembacaan Kitab Suci juga merupakan bagian sentral dalam pertemuan gereja (Kisah para Rasul 4:24-26); 1 Timotius 4:13; 2 Timotius 3:15-17).Â
Tidak diragukan lagi bahwa hal itu mengikuti pola ibadah sinagoge, dimana pembacaan dan eksposisi Kitab Suci ditekankan. Menyanyi merupakan bagian vital gereja mula-mula, yaitu ekspresi yang sejati dari ibadah (Kisah Para Rasul 16:25; iKorintus 14:26; Efesus 5:19; Kolose 3:16).
Disebarkan: Melayani Dunia
Gereja Perjanjian Baru tidak berusaha untuk menjalankan penginjilan di dalam ruang yang tertutup tetapi keluar ke dunia.
Dasar dari perintah untuk mengabarkan injil dunia adalah Matius 28: 18-20. Pekerjaan gereja di tengah dunia adalah untuk menjadikan murid (orang yang belajar), membabtis mereka, dan membawa mereka ke dalam persekutuan orang percaya.Â
Baca juga: Menggerakkan Gerakan Oikumene Menuju Gereja yang Esa
Pelayanan penginjilan tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, melainkan oleh semua orang percaya (Kisah Para Rasul 8:4).
Berita sentral yang diberitakan oleh gereja mula-mula adalah Kristus (Kisah Para Rasul 8:5,12,35; 9:20; 11:20); selanjutnya, mereka membawa berita mereka melewati batasan Yahudi, melewati batasan-batasan kultural yang kaku (Kisah Para Rasul 10:34-43;11:20;14:1). Hasilnya, banyak orang menjadi percaya ( Kisah Para Rasul2:41;4:4;5:14;6:1; 8:12;10:48;11:24;13:48;14:1,21).
Pertanyaan tentang natur dari injil telah lama diperdebatkan. Namun demikian, Perjanjian Baru sedikit sekali berbicara tentang tanggung jawab sosial di dunia. Galatia 6:10, menekankan tentang menolong saudara seiman; orang percaya juga harus " berlaku baik pada semua orang."
Dalam mempelajari berita Paulus di Kisah Para Rasul, penekanannya adalah pada percaya pada Yesus sebagai Kristus (Kisah Para Rasul 16:31).