Dan arti "sudut gereja yang tidak kelihatan" adalah gereja yang ada di dalam iman.
Dua sudut ini tidak bertindih tepat sama sekali. Kita tidak dapat melihat hati orang, maka kalau di antara anggota suatu gereja ada orang-orang yang hanya ikut-ikut saja, kita juga tidak mengetahuinya. Padahal mereka bukanlah anggota gereja yang percaya.
Lagi pula dari sudut gereja yang tidak kelihatan meliputi segala orang yang percaya akan Yesus Kristus, jadi juga zaman dan waktu yang di luar pengalaman kita pun juga yang mungkin tidak termasuk dalam suatu gereja yang berorganisasi.
Akan tetapi kedua sudut ini janganlah dipisahkan: kedua-duanya adalah sudut dari satu gereja, yaitu gereja Tuhan Yesus Kristus.
Akan tetapi seperti pada Perjanjian Lama bukannya segala orang Israel yang berasal dari bangsa Israel, jadi yang telah disunatkan dan selanjutnya, demikian juga bukan segala orang telah dibaptiskan itu sungguh-sungguh anggota gereja.
Satu-satunya norma disini ialah: adakah orang-orang itu mempunyai iman yang sejati? (Roma 9:6, bandingkan dengan Matius 3 : 9).
Para Reformator menekankan kepercayaan akan " satu gereja, yang kudus dan am." Jadi gereja yang demikian di atas dunia hanya  di dalam kepercayaanlah adanya. Di atas dunia ini masih banyak sekali pengaruh dosa. Maka di sini tidak ada gereja yang sempurna.
Gereja selalu harus bergumul dengan dosa. Oleh karena itu gereja di atas dunia juga disebut "ecclesia militans," gereja yang sedang perang.
Perang dengan kemunafikan;kesesatan, kemerosotan. Gereja Yesus Kristus selama berada di atas dunia tetap adalah gereja berdoa; oleh karena hanya dengan pertolongan kepala Gereja, Yesus Kristus, gereja akan menang dalam perang.
Saat kemenangan gereja ini menjadi sempurna, adalah ketika Kristus "menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tampa cacat atau kerut atau yang serupa itu" (Efesus 5:27). Pada saat itu gereja telah menjadi ecclesia triumphans, gereja yang menang.
6. Tujuan dari Gereja