Akan tetapi iblis, yang selalu mengacau, juga mau mengacaukan pekerjaan Tuhan untuk mengumpulkan gereja ini.
Lagi pula iblis mempunyai kekuasaan atas manusia, oleh karena manusia telah memilih mengikut dia.
Perkataan Luther memang benar: " Di mana Tuhan membangun Gereja, iblis membangun sinagoge."
Dalam sejarah bangsa Israel kedua perbuatan ini terus-menerus tampak: perbuatan Tuhan mengumpulkan dan perbuatan iblis yang mengacaukan. Garis Habel dan Set selalu didampingi garis Kain dan Lamekh
Pekerjaan pengumpulan menjadi nyata sekali dalam panggilan Allah kepada Abraham. Abraham dijadikan bapa umat Israel, umat yang diistimewakan menjadi umat Tuhan.
Dan umat ini diistimewakan oleh Tuhan  dengan cara yang sungguh banyak. Allah memberikan firman-Nya melalui nabi-nabi dan penyair-penyair.
Allah memberi aturan-aturan yang menjadi upacara yang berbeda dari upacara bangsa-bangsa sekitar bangsa Israel.
Allah selalu memimpin dan mempertahankan dan menolong umat-Nya dalam kesukaraan. Pendek kata: teranglah bahwa umat Israel berada hanya oleh karena Tuhan.
Memang, seandainya yang membentuk umat Allah adalah orang-orang Israel, maka niscaya telah lama bangsa yang keras kepala ini lenyap. Akan tetapi, meskipun bangsa Israel penuh dengan dosa, namun dikumpulkan Tuhan, dipilih menjadi umat-Nya.
"Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan" (Keluaran 20:2).
Hanya oleh karena Tuhan-lah yang memulai, maka pekerjaan ini juga dapat langsung. Bangsa Israel tidak hancur diantara bangsa-bangsa sekitarnya tetapi tetap menjadi satu umat Tuhan.