Mohon tunggu...
Bambang Dharmawan
Bambang Dharmawan Mohon Tunggu... Tentara - Militer

Saya seorang pengamat sekaligus praktisi hubungan Internasional, dengan profesi saya sebagai TNI AL, dimana TNI AL sesuai UU RI no.3 tahun 2002 juga mengemban tugas Diplomasi, maka isu-isu terkait hubungan Internasional cukup menarik perhatian saya. Saya sendiri pernah bertugas sebagai diplomat di salah satu KBRI, demikian juga saya pernah menjabat sebagai perwira yang bertanggung jawab dalam hal kerjasama antara TNI / TNI AL dengan militer-militer negara sahabat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latma TNI AL-Russia Orruda 2024, Implikasi strategis dan Diplomasi

30 Januari 2025   11:56 Diperbarui: 30 Januari 2025   11:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada November 2024 yang lalu, Indonesia baru  saja melaksanakan Latihan Angkatan Laut Bersama dengan Rusia yang berakhir dengan lancar dan sukses. Latihan Bersama dengan Angkatan Laut Rusia tersebut merupakan Latihan yang pertama kali digelar oleh kedua negara dengan sandi Orruda 2024. Latihan Bersama ini menimbulkan sedikit banyak keingintahuan dunia Barat dan negara-negara di Kawasan terhadap sikap politik luar negeri Indonesia.

Sama halnya saat Indonesia menggelar Latihan Bersama dengan negara-negara Barat dengan sandi Super Garuda Shields 2022, hal ini banyak menimbulkan pertanyaan dari dunia Internasional, apakah Indonesia sudah mulai bergeser dari politik bebas aktif/non-blok dengan memperlihatkan kedekatan yang lebih besar dengan negara-negara Barat. Perlu kami sampaikan sebelumnya, bahwa Latihan Bersama  Garuda Shields pada awalnya hanyalah merupakan Latihan Bersama antara Angkatan Darat Indonesia dan US Army, namun pada tahun 2022 tersebut atas inisiatif TNI, Latihan Bersama tersebut ditingkatkan tidak hanya antara kedua Angkatan Negara kedua belah pihak, namun juga melibatkan seluruh Matra dari Angkatan Bersenjata kedua negara dan lebih jauh lagi juga melibatkan negara-negara lainnya di luar USA dan Indonesia seperti Jepang, Australia, Korsel, Perancis, Singapura dan bererapa negara lainnya yang Sebagian besar merupakan negara-negara NATO atau negara uang memiliki kedekatan dengan Amerika.

Di Tengah memanasnya suhu di Kawasan Laut China Selatan. Hal ini menjadi perhatian dunia Internasional. Perwakilan Pertahanan dari negara Rusia dan China sempat menanyakan hal tersebut kepada TNI, yang dijawab oleh Panglima TNI pada saat itu, bahwa Latihan ini merupakan Latihan terbuka bagi negara manapun yang ingin berpartisipasi dalam Latihan tersebut. Kegiatan ini merupakan Upaya Indonesia untuk mengajak seluruh negara-negara di Kawasan dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Kawasan dari ancaman Bersama yang dapat merugikan negara-negara yang mempuyai kepentingan Bersama di Kawasan tersebut.    

Sama halnya dengan Super Garuda Shields 2022, Latihan Bersama Orruda 2024 kembali menimbulkan keingintahuan dunia Barat atas sikap Indonesia. Sejauh manakah hal ini berimplikasi terhadap hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat/NATO?

Latma Super Garuda Shields 2022 pada saat itu telah menimbulkan preseden di dunia internasional bahwa sudah terjadi pergeseran kebijakan politik luar negeri Indonesia, seolah-olah Indonesia lebih cenderung bekerjasama dengan negara-negara Barat/NATO. Melalui Orruda 2024 ini, sebenarnya Indonesia ingin menyampaikan pesan bahwa kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif masih menjadi pilihan hingga saat ini. Interaksi yang seimbang dengan negara-negara non-NATO penting dan diperlukan untuk menjaga keseimbangan kebijakan luar negeri yang diterapkan Indonesia.

Dengan dilaksanakannya Orruda 2024, sangat jelas bahwa Indonesia ingin menyampaikan bahwa Indonesia tidak terikat pada blok mana pun. Sebagai negara non-blok, Indonesia bebas menentukan pilihannya dalam berinteraksi dengan negara mana pun. Indonesia tidak ingin ada negara yang mendapat kesan bahwa Indonesia lebih dekat dengan satu blok dibandingkan blok lainnya. Hal ini merupakan penegasan bahwa kebijakan politik luar negeri kita masih tetap non-blok (politik luar negeri bebas aktif).

Indonesia juga ingin menunjukkan bahwa Indonesia siap menjaga kedaulatannya dari segala bentuk ancaman dan siap bekerja sama dengan negara manapun selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional Indonesia.

Selanjutnya, bagaimana dampak Latma Orruda 2024 terhadap hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat beserta sekutu utamanya seperti Australia, Jepang dan lainnya? Menurut pengamatan kami, sejauh ini kegiatan ini belum memberikan dampak yang berarti. Hubungan Indonesia dengan negara-negara seperti Amerika, Jepang dan Australia masih tetap sama. Kegiatan kerjasama yang telah terjalin seperti kerjasama di bidang operasi dan latihan, bantuan pendidikan dan alutsista, masih berjalan seperti biasa, tidak berkurang dan tidak bertambah. Tingkat kepercayaan yang dibangun antara Indonesia dengan Amerika, Jepang atau Australia masih berada pada level yang sama. Memang sulit untuk semakin meningkatkan tingkat kepercayaan jika Indonesia juga membangun kerja sama dengan negara-negara yang menjadi musuh negara-negara tersebut, namun di sisi lain hal ini juga tidak mengurangi tingkat kepercayaan negara-negara tersebut terhadap Indonesia.

Bagaimana pandangan negara-negara tetangga di Asia Tenggara terhadap upaya ini, khususnya dalam konteks persatuan ASEAN? Beberapa negara ASEAN memandang Latihan Orruda 2024 sebagai peluang untuk memperkuat kerja sama keamanan regional. Dengan berpartisipasi atau mengamati latihan ini, negara-negara seperti Singapura dan Malaysia dapat melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan interoperabilitas antar militer ASEAN dan untuk membina hubungan yang lebih erat dengan negara-negara besar yang terlibat. Hal ini juga dapat dilihat sebagai cara untuk meningkatkan mekanisme pertahanan kolektif dan melawan ancaman eksternal.

Selain itu, beberapa anggota ASEAN juga mewaspadai kegiatan latihan bersama seperti Orruda 2024. Misalnya, negara-negara seperti Laos, Kamboja, dan Myanmar mungkin mewaspadai latihan apa pun yang dianggap terlalu dekat dengan negara-negara besar. Negara-negara ini mungkin khawatir bahwa latihan semacam itu dapat melemahkan prinsip-prinsip non-intervensi dan persatuan ASEAN.

Anggota ASEAN lainnya yang memiliki hubungan kuat dengan Tiongkok atau Amerika Serikat, seperti Filipina dan Thailand, mungkin memandang Latihan Orruda 2024 sebagai tindakan penyeimbang. Di satu sisi, mereka mungkin melihatnya sebagai penguatan hubungan dengan kekuatan eksternal; di sisi lain, mereka perlu memastikan bahwa hal tersebut tidak membahayakan kesatuan ASEAN atau meningkatkan ketegangan dengan kekuatan regional.

Terdapat juga perbedaan internal di dalam ASEAN mengenai ruang lingkup dan sifat latihan tersebut. Beberapa negara mungkin mendukung gagasan kerja sama keamanan dan kesiapan militer yang lebih besar, sementara negara lain mungkin menolaknya karena kekhawatiran akan peningkatan militerisasi atau destabilisasi di kawasan. Perbedaan pandangan ini dapat menyebabkan perbedaan tingkat partisipasi atau dukungan terhadap Latihan Orruda 2024 di seluruh ASEAN. Beberapa anggota ASEAN mungkin menekankan aspek non-tempur dalam latihan tersebut, seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana. Asia Tenggara rentan terhadap bencana alam, dan upaya untuk meningkatkan kemampuan kolektif kawasan dalam menanggapi tantangan-tantangan ini umumnya dipandang lebih positif dalam konteks persatuan ASEAN.

Singkatnya, persepsi negara-negara ASEAN terhadap Latihan Orruda 2024 dibentuk oleh perlunya menyeimbangkan kerja sama keamanan, stabilitas regional, dan prinsip non-blok. Meskipun sebagian pihak memandang hal ini sebagai langkah penting dalam memperkuat kerangka keamanan kolektif ASEAN, sebagian lainnya mungkin lebih berhati-hati karena khawatir akan dampaknya terhadap kesatuan ASEAN dan potensi mengasingkan aktor-aktor regional tertentu.

Kita memahami bahwa pada awalnya akan banyak pertanyaan dari negara-negara sahabat, baik dari negara-negara Barat maupun negara-negara kawasan mengenai arah politik luar negeri Indonesia ke depan dengan diadakannya latihan bersama antara Indonesia dan Rusia. Namun kami juga yakin bahwa dengan sikap konsisten yang terus diambil pemerintah Indonesia dalam menjaga keseimbangan kerja sama dan netralitas politik luar negeri, pada akhirnya negara-negara akan benar-benar memahami betapa pentingnya peran independen dan aktif bagi Indonesia. Memihak salah satu pihak, justru berpotensi menimbulkan instabilitas di kawasan yang pada akhirnya dapat merugikan Indonesia dan negara-negara Pantai di Kawasan.

Namun pada akhirnya dapat kita amati bahwa hampir semua pihak dapat memahami keputusan Indonesia terkait kerja sama luar negeri yang merupakan implementasi kebijakan politik bebas aktif. Justru dari sini kita dapat melihat bahwa tujuan politik luar negeri bebas aktif Indonesia dapat tercapai. Kita bisa leluasa berinteraksi dengan negara manapun tanpa menimbulkan gejolak/gelombang di pihak lain.  Hal ini menjadi bukti keberhasilan politik luar negeri Indonesia.

Kontribusi strategis apa yang dapat diberikan kegiatan Latma ini dalam upaya Indonesia mengamankan perairan sepanjang Selat Malaka dan seluruh wilayah perbatasan Indonesia? Melalui latihan bersama ini, Indonesia menjawab berbagai tantangan dan ancaman terhadap stabilitas dan keamanan di kawasan perariran tersebut. Indonesia mengajak seluruh negara yang berkepentingan di perairan sepanjang Selat Malaka dan seluruh wilayah perbatasan Indonesia untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan menghormati hak-hak negara pantai.

Melalui Latihan Bersama ini, Indonesia juga ingin menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang bebas bertindak dalam mengamankan kepentingan nasionalnya, bebas bekerja sama, berinteraksi dengan negara manapun, mengingat latihan bersama ini tidak hanya dilakukan dengan satu pihak tertentu saja, namun dengan berbagai pihak yang memang juga mempunyai kepentingan bersama di kawasan ini dengan tetap menghormati dan menghargai hak-hak negara, baik Indonesia sebagai negara pantai maupun negara lain sebagai pengguna laut.

Indonesia juga secara tidak langsung menunjukkan kepada negara-negara Pantai lainnya di kawasan akan pentingnya menyelaraskan persepsi dan berdiri bersama dengan Indonesia untuk melindungi kepentingan dari ancaman bersama. Apa yang dilakukan Indonesia ini dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara Pantai lainnya untuk dapat mengedepankan netralitas di kawasan guna melindungi kepentingan negara-negara Pantai dari intervensi kekuatan di luar kawasan yang justru dapat meningkatkan persaingan dan memanaskan suasana di kawasan.

Latihan Bersama angkatan laut ini juga dapat dilihat sebagai respon Indonesia terhadap meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, bukan pada "Sisi persaingan" yang dapat menghidupkan mesin pemanas tetapi justru pada "Sisi Kerjasama" untuk mendorong semua negara-negara untuk turut aktif menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan dengan terus bekerja sama, saling berkomunikasi, dan menghormati kepentingan semua negara di kawasan sesuai dengan ketentuan internasional yang berlaku.

Bentuk kerja sama keamanan atau latihan bersama di kawasan ini, diharapkan dapat dilihat sebagai keinginan semua pihak untuk terus bekerja sama menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan bukan sebaliknya. Narasi seperti ini perlu terus dibangun dan dipahami oleh seluruh negara dalam setiap bentuk latihan bersama yang dilakukan di kawasan ini. Narasi seperti ini tentu saja lebih mudah disampaikan oleh negara netral seperti Indonesia. Di sinilah peran aktif Indonesia dalam membantu menjaga stabilitas dan keamanan kawasan dapat Kembali terlihat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun