Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat, saya sempat berpikir bahwa mahasiswa, khususnya di program studi Perpustakaan dan Sains Informasi, kurang peduli terhadap kelompok sosialnya. Namun, pemikiran itu ternyata keliru. Meskipun mereka termasuk generasi Z yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi dan tuntutan perkembangan yang terus-menerus, prinsip kepedulian sosial masih tertanam kuat dalam diri mereka. Hal ini terlihat ketika mereka dengan penuh perhatian melarang teman-temannya untuk mengajukan surat pengunduran diri dari prodi Perpustakaan.
Mahasiswa percaya bahwa membangun fondasi bersama akan menghasilkan kesuksesan, seperti dalam sistem yang terdiri dari proses, input, dan output.
Proses ini dimulai dari kerja sama mereka dalam membangun fondasi tersebut. Inputnya adalah bagaimana mereka merancang (planning) untuk menghasilkan luaran yang berkualitas berdasarkan fondasi yang telah dibangun. Terakhir, output merupakan hasil dari upaya kolektif mereka, yang menghasilkan sesuatu yang baik dan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan sejak awal.
Dengan semangat kebersamaan itu, mahasiswa di prodi Perpustakaan dan Sains Informasi saling menguatkan saat menghadapi berbagai tantangan akademis maupun non-akademis. Mereka menyadari bahwa keputusan untuk mengundurkan diri tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada dinamika kelompok dan upaya kolektif yang sudah dibangun bersama.
Oleh karena itu, mereka berusaha untuk memberikan dukungan penuh kepada teman-temannya yang sedang berada di persimpangan jalan, baik melalui nasihat, motivasi, maupun solusi praktis agar tetap bisa bertahan dan melanjutkan perjuangan akademis. Sebagai generasi yang adaptif terhadap perubahan, mereka juga memahami bahwa kadang diperlukan waktu dan strategi yang tepat untuk mencapai keberhasilan.
Keberhasilan yang dimaksud bukan hanya keberhasilan pribadi, melainkan juga keberhasilan bersama. Mereka percaya bahwa setiap langkah yang diambil, jika didasari oleh kebersamaan dan kerja keras, akan membawa hasil yang positif bagi seluruh kelompok. Inilah yang membuat mereka berusaha untuk menjaga soliditas, sehingga tidak ada satu pun dari mereka yang tertinggal di belakang.
Pada akhirnya, mahasiswa di prodi Perpustakaan dan Sains Informasi membuktikan bahwa meskipun mereka hidup di era serba cepat, nilai-nilai kepedulian, solidaritas, dan kebersamaan tetap menjadi landasan yang kokoh untuk membangun masa depan yang lebih baik, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi komunitas yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H