Silakan saya ditagih tulisan rinci berkenaan dengan “land-use conversion” sebab hal tersebut pastilah sebuah keniscayaan, tak mungkin menghentikan alih-fungsi dan penggunaan tanah, lahan, ruang atau apa pun penyebutannya sebab manusia bertambah sedangkan di sisi lain luasan tanah relative tak berubah; maka yang lebih pentinng tentunya cara mengelola tanah dan pertanahan (land management) yang kini susah mencari “land manager” yang handal di negeri ini. Pesan sponsor (saya sendiri), ayolah kita cari manusia mumpuni di negeri ini dengan berbagai cara; di antaranya via dunia maya semisal fb (facebook) kita dapat temukan Sang Petani prospektif bernama maya Pakde Gun (silakan search bersama mBah Google, jika tak percaya).
Topik mendatang: ada undang-undang untuk mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan, namun backlog perumahan masih banyak; lalu bagaimana menyusun sinergi berbagai kepentingan yang kesemuanya diselenggarakan di atas tanah, lahan, atau ruang yang semakin langka? Di sinilah perlunya dicari “land manager” oleh Sang Calon Presiden dari awal untuk mendampingi. Kawal semua calon presiden apakah “SMART enough” memikirkan rakyat dari jelata sampai petinggi hingga pesohor?
Salam Kebenaran, dari Bambang di Rumah Mewah (Mepet Sawah)!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H