Mohon tunggu...
Bambang Suyadi
Bambang Suyadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kebenaran sejati di dunia terletak pada hati dan akal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kak PeKa

21 Februari 2015   01:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mirip pinguin gendut licin meluncur aduan tak terima sampai menyikut dua gubuk hukum

Gubuk satu melambangkan merdu polah pembasmi korupsi

Gubuk dua menggambarkan manis pahit bahkan lebih banyak pahit keamanan orang-orang

Saat sang solo mengikrarkan pejendral menjadi pemimpin

Tiang-tiang gubuk satu pun bergetar, bergoyang erotis membelalak mata rakyat

"Kau bersalah, jendral!!!" kaget pejendral itu sedang berhadapan dengan perwakilan rakyat katanya

Senyum berkumis entengkan tuk berlanjut mundurpun tak terfikir olehnya

Lalu sang DK 1 360 hari lalu itupun terhipnotis dari perserikatannya pembawa dia ke istana

Pra kursi hijaupun terlontar menganga dalam sekali

Tak berhujung dari situ, serangan meyangkakan pada pembasmi itu bergulir

"Habis kau!!" pejendral dan pengikutnya mengisyarakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun