Kisah Cinta : Ketika CRM bertemu VoIP
Percakapan pagi hariÂ
Sales Manajer dan Manajer IT bertemu di kantor salah satu Perusahaan di Indonesia. Seperti hari-hari sebelumnya, keduanya memiliki pemahaman dan sudut pandang yang saling bertentangan tentang banyak hal. Â Namun mereka tahu bahwa mereka saling membutuhkan dalam pekerjaan mereka dan mereka berusaha untuk menghadapi perbedaan mereka sebaik mungkin.
Naomi, Sang Sales Manajer menuangkan kopi paginya dan dia bertemu Bambang, sang Manajer IT, Naomi menyambutnya dengan "Selamat pagi dan selamat hari jumat, Bambang...Apa kabar?"
Dia berkata hal yang sama padanya setiap Jumat pagi pukul 7 pagi selama 5 tahun. Bambang menyeringai dan berkata, "Bagus, dan kamu?"
"Hai, kabarku selalu baik seperti biasa. Saya sedang menyusun rencana produktivitas untuk tim penjualan saya yang seharusnya saya selesaikan hari ini. Hari Jumat adalah hari yang sangat bagus untuk menyelesaikan proyek dan kemudian memulai minggu baru yang segar. " Jawab Naomi.
Bambang pun tersenyum, mengingat bahwa dia mendengar ini setidaknya beberapa kali setahun dari Naomi selama 5 tahun. Dan pada kenyataannya, Tim penjualan tidak pernah lebih produktif dari pada 5 tahun yang lalu, tetapi dia tidak berani memberi tahu Naomi akan hal itu, karena dia tidak ingin membuatnya menjadi tidak semangat atau bahkan menimbulkan masalah baru.
"Oh ya? Apakah yang kamu lakukan kali ini akan berbeda? " Tanya Bambang.
"Yah, saya memiliki sistem akuntabilitas yang akan dapat mengatur di mana mereka dan akan melaporkan tentang panggilan yang mereka buat, waktu yang dihabiskan untuk mengambil data, mendokumentasikan dan membalas pesan, jumlah hasil panggilan dan waktu yang dihabiskan per panggilan. Dengan begitu mereka akan lebih produktif, karena detailnya akan ada di atas kertas. "Naomi tersenyum bangga dengan sistem barunya yang keren.
Bambang mencoba tersenyum dan mengangguk tetapi tidak bisa menutup mulutnya. "Jadi, Kamu mengharapkan tim penjualan kamu untuk menghabiskan waktu ekstra untuk mencatat panggilan mereka, menit yang dihabiskan, pesan yang diterima dan dibalas, catatan tentang panggilan kembali dan kemudian melaporkan hasilnya secara jujur dan akurat? Dan menurut Kamu, dengan meminta mereka untuk mengambil langkah-langkah tambahan ini benar-benar akan meningkatkan produktivitas? "
Naomi memandang Bambang dan senyumnya yang dipaksakan perlahan-lahan berubah menjadi ekspresi kebingungan, kejutan dan frustrasi semuanya bercampur aduk. Sambil menghela napas panjang, Naomi berkata, "Aku menghargai masukanmu, Bambang." Dia berjalan pergi dengan kopinya dan meninggalkan semua hal yang menjadi kebanggaannya itu di dapur. Di bawah napasnya, dia bergumam "Aku benci IT."
Lalu di siang hari ketika istirahat, secara tidak sengaja mereka bertemu kembali di Lorong,
"Hai, Naomi?" Kata Bambang sambil mengikutinya di lorong. "Kamu tahu tentang sistem telepon baru yang mengagumkan yang baru saja kami siapkan? Dengan semua sistem yang kami rancang sehingga akan dapat mengidentifikasi panggilan, fitur otomatis meneruskan pesan suara ke email dan semua itu memakai koneksi internet telpon seluler?"
"Yaaa.... Aku tahu, Kamu sudah memberi tahu kami, tentang semua omong kosong itu minggu lalu saat General Meeting"
"Yap, Aku pikir Kamu mungkin akan tertarik dengan salah satu integrasi lainnya karena kalian telah menggunakan aplikasi CRM itu selama beberapa bulan sekarang," kata Bambang dengan setengah tersenyum.
Naomi dengan kesal menjawab "Saat ini saya sedang tidak berminat untuk lebih banyak mendengar omong kosong tentang IT. Ini hari Jumat. Aku hanya ingin beristirahat. "
"Oh ya sudah kalau begitu, terserah apa yang kamu bilang...Saya hanya ingin memberitahu Kamu bahwa sistem telepon yang baru itu juga bisa  terintegrasi dengan CRM yang kamu pakai... " Kata Bambang.
Lalu Naomi berhenti sejenak dan memutar bola matanya.
"... dan jika Kamu mengizinkan saya membantu Kamu untuk menerapkannya, itu akan sangat membantu setiap tugas dari sistem produktivitas Kamu yang baru itu secara otomatis. Dan akan membuat kinerja tim penjualan Kamu jauh lebih produktif dan efisien. Ya...Saya hanya ingin kasih tau saja sih..." Bambang tersenyum, tahu kalau dia telah memenangkan pertempuran.
"Ooh ya? Coba kamu buktikan kalau gitu, " Cetus Naomi, sambil mencoba menahan kegembiraan dan keterkejutannya.
"Tentu saja, Naomi. Ini tidak akan lama, saya hanya akan memanggil orang VoIP (Voice Over Internet Protocol) kami dan itu akan selesai tepat pada hari Jumat sore hari ini. Saya suka menyelesaikan proyek pada hari Jumat dan memulai minggu baru yang segar" Kata Bambang menyinggung kalimat Naomi di pagi hari, sambil mengedipkan mata dan sambil meminum kopinya.
Naomi pun memeluk Bambang, karena dia tahu, dia sudah menemukan solusi terbaik yang tepat bagi tim penjualannya sehingga pekerjaan tim penjualannya akan semakin efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya, dan dengan mengetahui profit sales yang akan di dapatkan dengan menerapkan sistem CRM terintegrasi dengan VOIP akan jauh lebih meningkat dari sebelumnya. Naomi sangat senang sekali, dan akhirnya mereka pun bisa bekerja Bersama dan saling menguatkan  tanpa harus bertentangan lagi.
CRM dan VOIP adalah kisah cinta yang menginspirasi, karena mereka saling menguatkan dan membawa manfaat yang menguntungkan bagi banyak orang khususnya dalam bisnis dan perusahaan, CRM yang terintegrasi dengan Voip adalah tren lifestyle bagi Perusahaan Berkembang di Indonesia saat ini ataupun bagi UKM dari berbagai sektor. Salah satu perusahaan pengembang software aplikasi CRM yang terintegrasi dengan Ip Pbx dengan berbasis komputasi awan (cloud) adalah Barantum, Perusahaan yang cukup konsisten membantu banyak perusahaan berkembang di Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya dan membantu para pengusaha untuk bisa mendapatkan profit dengan cara yang efektif dan efisien.
Nantikan kisah selanjutnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H