Di negara kita tercinta ini, sepertinya masalah sampah itu karakternya : berlarut – larut, berkesinambungan, dan lestari, lestari bermasalah maksudnya
Sebenarnya, sampah ini dimana-mana memang jadi masalah, lha wong namanya juga sampah,
baik di pedesaan, perkotaan, negara miskin, sampai negara kaya, seiring dengan peningkatan laju pertambahan penduduk, dan setua peradaban manusia itu sendiri, mirip masalah prostitusi lah, hanya saja, masalah sampah ini banyak gak enaknya, daripada enaknya
Lha terus apa bedanya dengan negara maju, seperti negara-negara Eropa, Korea Selatan, dan negara tetangga kita, Singapura, yang katanya, adalah negara-negara dengan pengelolaan sampah terbaik di dunia?
Bedanya ya banyak, tapi, dari sudut pandang saya, yang paling utama adalah KEPEDULIAN terhadap sampah itu sendiri
Dan sebenernya, dari keengganan anda membaca ini, sudah nampak sekali bad habit masyarakat kita soal sampah : ora urus, atau tidak peduli, biar saja jadi urusan pemerintah
E e e…
URUSAN SAMPAH, URUSAN SIAPA SEBENARNYA ?
Sejatinya, kodratnya, sampah ini adalah keniscayaan, kepastian, selama anda itu jadi manusia, selama anda itu hidup, y anda akan nyampah, minimal ya hasil sekresi dan metabolisme anda itu, bahasa ilmiahnya : feses
(Tapi di tulisan saya ini, saya tidak akan bahas produk sampingan kita yang itu, kapan-kapan saja saya akan menulis untuk itu.)