Rasa lega kudapatkan dari menikmati diri sendiri, istri tak berperan. Bahkan aku dan istri ku pisah kamar. Jangankan berhubungan intim, disentuh saja ga mau. Sehingga aku harus melakukan nya lagi, menikmati diri sendiri.Â
Aku ingin bercerai namun seperti ada hal yang menghambat lidah ini mengatakan kata itu. Masalahnya tujuan ku menikah tak lagi bisa kudapatkan. Berhubungan badan dengan halal adalah tujuan ku menikah.Â
Memang aku sempat berhubungan sex dengan nya. Seminggu setelah menikah itu pun setelah ku marahi dia. Dan hubungan itu menghasilkan seorang anak laki-laki. Kini anak itu hampir berumur empat tahun.Â
Aga takut ku meninggalkan anakku tinggal bersama ibu nya saja, karena ibunya kasar. Jika marah dia pukul kepada anakku bagian belakang dengan sangat keras. Aku tak suka kekasaran itu. Â Dia sangat tau itu.Â
Aku pernah menindih nya dengan paksa, kucium dia saat tertidur. Namun dia berontak dan menghentikan ku dengan cara memukul anak kami yang sedang tertidur juga tepat di bagian kepala. Aku sudah muak dengan situasi seperti ini.Â
Kalo pun aku ada salah, tidak berhubungan sex selama bertahun-tahun bukanlah hal wajar untuk menghukum ku selama itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H