\Kenapa kakak ku mendapat penderitaan yang bertubi-tubi. Mulai dari gagal nikah, lalu menikah dengan orang yang salah. Karena setelah menikah suaminya malah dipercat karena kelakuan nya jelek. Lalu dia melahirkan dan anak nya cuma bertahan seminggu, akhirnya meninggal tanpa sempat dia peluk dimasa hidupnya.
Selama seminggu anak itu tinggal dalam tabung, selang melilit dengan banyak nya. Ibunya hanya datang untuk memberi susu botol. Suster lah yang memberi susu itu. Ia hanya lihat anaknya dari balik kaca.Â
Penderitaan terus berlanjut, anak keduanya lahir tapi sakit-sakitan. Dan gila nya sang suami, dia ga bersyukur karena anaknya perempuan. Dia ingin anak laki-laki. Semua program dia laksanakan hingga tiga kali keguguran, akhirnya lahirlah seorang anak laki-laki.
Anak laki-laki ini dinyatakan punya penyakit jantung, dengan fasilitas BPJS anaknya bisa bertahan selama dua tahun. Akhirnya anaknya meninggal.
Ya belum lagi cerita anak pertama yang sempat dinyatakan berkelamin ganda, sempat dikira perempuan, lalu dipastikan laki-laki. Ya, walaupun bahagia dengan kepastian kelamin nya, tetap saja hanya bertahan seminggu.
Dosa apa yang ia lakukan? Mungkin dosa pada mantan tunangan nya, yang dia batalkan nikah secara sepihak karena menemukan pacar baru. Dan menikahi pacar baru nya itu, yang dia pacari ditengah perjanjian (tunangan).
Ia zalim pada mantan tunangan nya, tentu saja. Sudah diterima lamaran ya harus jadi. Apalagi di depan saudara-saudaranya dan saudara-saudara calon nya sudah tukar cincin. Kalo batal secara sepihak, doa jelek laki-laki ini mustajab.
Atau ada dosa lain? Ya dosa karena dia jadi PNS tidak di jalur seharus nya. Dia nyogok. Sebelum tes sudah ada perjanjian bayar enam puluh juta rupiah. Semenjak jadi ASN hidupnya hancur. Gagal nikah, lalu dapat suami tampan nya tapi pecundang, lalu banyak mengalami kehilangan anak.
Saya paparkan kisahnya untuk jadi pelajaran, lagipula orang nya tidak akan tersindir karena tidak pernah merasa bersalah. Dia buta dan tuli akan kebenaran.
