Mohon tunggu...
Bambang Wiguna
Bambang Wiguna Mohon Tunggu... Supir - Tukang Ojek Online

Saya bukan sarjana hukum, tapi rakyat kecil seperti saya sekalipun harus paham hukum. Kita harus sama-sama mengajarkan tentang hukum. Mau menerima masukan hukum, dan mau berbagi ilmu hukum. Karena banyak pihak yang tidak suka kita faham hukum.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Laki-Laki Harus Cerdas

30 September 2023   19:58 Diperbarui: 30 September 2023   20:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Seorang ayah yang mendapati anaknya dilamar oleh laki-laki tak selalu menolak secara langsung. Oleh karena itu kita sebagai laki-laki harus cerdas dan tau diri. Ini saya sampaikan karena tahun ini saya menyaksikan rumah tangga yang begitu singkat. Dia ceraikan istrinya karena tidak suka pada orang tua nya istri. Dan sebelum nikah dia memang tak suka pada orang tua istri karena minta mahar enam puluh juta. Mahar yang sangat mahal untuk dia yang cuma ojek online.

Sebelum saya lanjut saya perlu terangkan laki-laki itu bukan saya tapi saudara saya. Kami sama-sama ojek online. Saya perlu menyatakan demikian karena saya telah menulis biodata saya pada akun ini sebagai ojek online.

Kita laki-laki harus cerdas, ketika calon mertua bilang ingin mahar yang kita ga sanggup belum tentu itu soal uang. Bisa jadi calon mertua ingin kita mundur.  Tapi dia tak ingin langsung menyakiti hati kita, dan tak ingin langsung mematahkan hati anaknya. Maka dia seorang ngasih harapan, tapi harapan yang tak mungkin kita gapai.

Sungguh aneh syarat mahar menjadikan kita benci pada calon mertua, dan aneh kita berusaha menyanggupinya lalu dendam diberi syarat mahar sebesar itu. Ketika kita melamar anak gadisnya untuk kita jadikan istri, kita juga  melamar sebenarnya sedang melamar jadi anak mantu si mertua. Aneh kalo kita benci sama mertua apalagi benci nya sudah dari sebelum nikah.

Penolakan calon mertua bisa muncul dengan berbagai cara. Misalnya kamu kerja tapi bukan yang mapan. Calon mertua suruh kamu cari kerja yang layak dulu. Ini ga berarti kalo kamu sudah punya kerjaan yang layak lalu kamu pantas jadi mantu nya. Kalo sudah ditolak ya cari yang lain. Itulah penting nya tau diri.

Atau calon mertua ulik kamu punya rumah sendiri atau belum, lalu dia berkata ingin punya mantu yang sudah punya rumah sendiri. Dan menyuruh kamu bekerja keras supaya bisa sukses dan punya rumah sendiri. Jangan kamu berfirik calon mertua sungguh-sungguh ingin kamu berjuang supaya sukses, itu penolakan secara halus. Kalo sudah ditolak jangan ngotot, cari yang lain.

Kita orang timur, budaya kita adalah budaya gak enakan. Apa yang diucapkan calon mertua yang nampaknya memberatkan tidak berarti dia sedang memberatkan mu. Dia hanya menolakmu, dengan maksud nolak nya itu tidak menyakitimu.

Semoga bermanfaat untuk semua lajang yang belum nikah. Tulisan ini juga ditunjukan untuk para gadis supaya tak mendesak pacar nya berjuang memenuhi ekpestasi orang tuanya. Ditolak ya ditolak, cari yang lain. Anak gadis adalah milik bapaknya selama belum jadi istri orang, bakti lah sama orang tua dengan tidak berpura-pura bodoh. Orang tua menyulitkan pacarmu untuk menikahimu artinya dia menolak pacarmu. Dia ga suka sama pacarmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun