Mohon tunggu...
Beng beng Sugiono
Beng beng Sugiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

La Historia, Me Absolvera. Menulis/Traveling/NaikGunung/Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keteguhan

15 September 2024   21:45 Diperbarui: 15 September 2024   22:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku marah pada semua orang yang bisa melihat wajahmu setiap saat. Sedangkan aku di sini, menahan tangis serta rindu yang tiada henti. Ya, aku cemburu manisku.


Aku marah pada setiap tetes embun dan hembus angin yang dengan bebas menjamah ragamu, sedangkan aku disini harus bertarung dan mengalahkan rasa rinduku padamu manisku, ini aku lakukan agar aku bisa senantiasa mencintaimu serta mempertanggungjawabkan janjiku padamu.


Lelah kian merasuk ke dalam tubuh serta merusak dan kemudian memporak-porandakan imajiku terhadap mu, kendati ribuan orang bersandar pada mimpi serta harapan.

Baca juga: Tabir

 Aku, ingin rasanya bersandar pada bahumu kekasih. Kau belai rambut Ku dan mengecup keningku.


Aku sadar manisku, diriku bak jerami di tanah tandus yang ketika diterpa badai topan akan luluh lantak serta terbakar habis, tapi tidak rasa cintaku padamu kasihku.


Tak akan goyah Sukma ini atas kenyataan, tak ubah rasa cinta ini atas aral melintang.

Baca juga: Absurd


Aku disini untukmu.

Baca juga: Renjana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun