Mohon tunggu...
Beng beng Sugiono
Beng beng Sugiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

La Historia, Me Absolvera. Menulis/Traveling/NaikGunung/Membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manajemen Aksi

23 Oktober 2022   13:32 Diperbarui: 23 Oktober 2022   13:48 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AKSI DEMONSTRASI 'Dokumen Pribadi'

Langkah - langkah dalam melakukan analisis sosial

  • Mengidentifikasi kelompok orang untuk berbicara tentang persepsi mereka terhadap perbedaan sosial dalam masyarakat.
  • Memberikan Introduksi dan Penjelasan.
  • Memproduksi Peta Sosial.
  • Menganalisa Peta Sosial.
  • Menyimpulkan.
  • Melakukan Agitasi dan proganda, baik melalui media Cetak atau Elektronik ataupun Pamflet-pamflet yang disebar di basis-basis masa yang sudah ditentukan.  

Enam langkah seperti yang diuraikan diatas kemudian disesuaikan dengan kebutuhan serta strategi apa yang akan di gunakan dalam melaksanakan Gerakan Demonstrasi, dan berbagi peran untuk merumuskan dan menuangkan ide serta gagasan yang kemudian dikemas dalam bentuk kerangka aksi, adapaun kerangka berfikirnya yakni;

  • Pada point pertama setiap individu harus mampu mengidentifikasi segala bentuk persoalan yang menjadi isu terkait situasi, entah itu menyangkut kebijakan pemerintah,situasi daerah atau kelompok yang berkaitan dengan masyarakat secara luas. Hasil identifikasi tersebutu kemudian dicatat kemudian disampaikan sebagai bahan untuk menentukan Langkah-langkakh selanjutnya.
  • Pada point ke dua introduksi, biasanya dalam pola dan strategi Gerakan bersifat intelegensi, yang berinteraksi dan menyampaikan maksud serta tujuan dari aksi tersebut sehingga dapat memperoleh data serta informasi penting untuk diolah dalam bentuk visual berupa data-data serta fakta-fakta yang sedang terjadi, introduksi yang berarti mengenalkan diri ini juga berfungsi dalam membangun jaringan atau kemitraan untuk menunjang Gerakan yang bersifat strategis dan taktis. Orang-orang yang melakukan introduksi biasanya individu-individu yang mempunyai kecakapan dalam melakukan komunikasi lintas sektoral, orang-orang yang mempunyai wawasan serta intelekltual yang mumpuni ini sangat berguna untuk memastikan strategi Gerakan berjalan dengan baik dan substansial.
  •  Memproduksi Peta sebagaimana yang dimaksud pada point tiga ialah membuat peta Gerakan serta management issue yang dikelola kemudian dipersentasikan dalam bentuk visual dengan menentukan objek serta menghadirkan data-data yang dikumpulkan sebagai landasan untuk melakukan aksi demonstrasi.
  • Ketikan peta Gerakan sudah di produksi kemudian Menganalisa Peta Sosial, artinya menghitung dampak dan akibat serta angka keberhasilan suatu Gerakan. Pada point ke empat ini sangat menentukan terkait strategi, agitasi dan propaganda terkait objek yang akan menjadi titik Gerakan.
  • Kemudian pada point ke lima ialah menyimpulkan, artinya sudah masuk ke tahapan aksi, biasanya terkait waktu, estimasi massa serta alat peraga aksi.
  • Kemudian pada point ke enam atau point terakhir ialah Agitasi dan Proganda, agitasi dan propaganda adalah satu bentuk pola Gerakan yang sudah di identifikasi dan di Analisa kemudian di jalankan berdasarkan kebutuhan, misalnya dengan membuat rilis ke media cetak dan elektronik, serta membat pamflet untuk kemudian dibagikan ke pengguna jalan dan mobil-mobil yang melintas dengan maksud issue yang sedang diperjuangkan kemudian bisa sampai ke masyarakat secara luas, pamflet biasanya berisi pesan, ajakan atau berupa provokasi terhadap objek tertentu.

Dari uraian di atas bisa kita ambil contoh pada peristiwa Gerakan mahasiswa yang  pada 11 Januari hari selasa tahun 1966 Soe Hok Gie meng-Arsiteki Gerakan Long March yang teridiri dari 50 orang mahasiswa dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang menentang kenaikan BBM serta mendesak pemerintah agar membubarkan PKI. Pada peristiwa tersebut Gie menggunakan pamflet serta memblokir jalan untuk mengabarkan ke masyarakat luas tentang situasi yang sedang bangsa ini alami, serta mengkritisi kebijakan pemerintah melalui selebaran yang ditempelkan ke tembok dan mobil serta fasilitas umum, aksi ini biasanya untuk test case saja dan bukan aksi pokok yang bertujuan untuk menguji efektifitas suatu Gerakan atau mengukur eskalasi politik yang terjadi tanpa mengurangi substansi pokok persoalan, yang kalau dirasa sudah memenuhi target-target tertentu maka akan di gelar aksi besar-besaran yang berpusat langsung ke objek yang di tentukan.

Contoh tersebut diatas menggambarkan situasi dan keadaan politik dimasa pemerintahan Soekarno yang mengharuskan mahasiswa turun ke jalan untuk melakukan protes terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak selaras dengan nilai-nilai perjuangan bangsa. Dan dalam kondisi hari ini tidak kemudian membuat mahasiswa dan pemuda tidur lelap dan tidak peduli terhadap situasi saat ini, peran pemuda masih sangat penting untuk memberi Warning terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak beripihak pada rakyat, serta koruptor-koruptor yang terus menggerogoti bangsa ini secara masiff. Pemuda dan mahasiswa harus terus melawan untuk menyuarakan kebenaran, Nalar demokrasi harus terus dirawat dan diperjuangkan agar bangsa ini semakin lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun