Mohon tunggu...
Bambang Eko Prasetyo
Bambang Eko Prasetyo Mohon Tunggu... Bankir - Independent Trainer in Finance, Business, and Banking

Praktisi perbankan yang gemar nonton wayang kulit Jawa dan Tenis. Pernah bertugas di Shanghai, China. Saat ini bertugas di Surabaya, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia is My Lovely Country

1 Maret 2012   07:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:41 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini saya pergi makan siang bersama Tim satu kantor saya di Gang Kelinci yang terletak di seberang kantor PLN Surabaya di Embong Wungu. Karena banyak makanan kaki lima yang tersedia, akhirnya kami terpisah ke rombong-rombong makanan sesuai selera kita. Sudah +/- sebulan sejak saya aktif bertugas di Surabaya, dan salah satu makanan yang belum saya coba lagi adalah 'Rujak Cingur'. Alhasil saya nongkrong di rombong rujak cingur di ujung gang bersama mBak Nining, sekretaris saya dan Hasti, salah satu staf saya. Sambil menyantap rujak cingur yang sangat sedap itu, tiba-tiba Hasti bertanya,"Kalau di China apakah ada tempat makan seperti ini Pak...?"   ....yaa, saya memang belum lama kembali ke Indonesia setelah bertugas selama lebih dari 3 tahun di Shanghai, China, untuk mempersiapkan pembukaan kantor Cabang dari perusahaan dimana saya bekerja, jadi anggota Tim saya masih getol menanyakan seputar pengalaman saya selama berdinas di luar negeri.

Secara umum struktur masyarakat dan kondisi China tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Terdapat beberapa kota besar yang sangat maju, antara lain : Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Tianjin, dan tentu saja Hongkong, namun ada juga kota-kota kecil, pedesaan, dan daerah terpencil lainnya yang kondisi masyarakatnya mirip dengan masyarakat Indonesia di daerah-daerah pedesaan. Jadi di China juga terdapat penjaja makanan di kaki lima, di pasar, dan juga ada yang mangkal di perempatan-perempatan jalan daerah perumahan dengan menggunakan gerobak dorong.

Satu-satunya hal yang sangat membedakan China dengan Indonesia adalah keadaan alam dan iklimnya. China beriklim subtropis dengan empat musimnya yang sangat ekstrim perbedaan temperaturnya. Pada musim panas, dapat mencapai 42 der.C sampai 45 der. C dan di musim dingin bisa mencapai -5 der.C di bawah nol. Ini untuk daerah Shanghai dan sekitarnya yang terletak agak ke sebelah tenggara negara RRT.

Hasti dan mBak Nining agak terkejut mendengar penuturan tentang temperatur udara yang perbedaannya sangat ekstrim  tersebut, terlebih lagi setelah saya ceritakan bahwa waktu yang paling enak dan cocok untuk kita di daerah subtropis hanya maksimal dapat dinikmati selama 3 bulan. Itupun terbagi dua, di musim semi dan musim gugur, dimana kita dapat melakukan aktivitas di luar ruangan/rumah dengan nyaman.

"Ternyata hidup di luar negeri, apalagi di negara yang empat musim itu ngga selamanya enak yaa pak...?" mBak Nining menyimpulkan. Yaah.....sepertinya kalau kita lihat di televisi atau filem-filem produksi barat (Amerika, Eropa) keadaan yang digambarkan dalam tayangan-tayangan tersebut sangat menarik dan mengesankan, terlebih-lebih apabila ada tayangan perayaan Natal dan Tahun Baru dengan latar belakang salju yang nampak putih bersih dan indah.

Saya meng-iya-kan kesimpulan mBak Nining. Untuk kita yang biasa hidup di daerah tropis, maka untuk tinggal di daerah empat musim memerlukan ketahanan mental dan fisik yang kuat. Kalau tidak, kita bisa sakit dan bahkan ada beberapa warga Indonesia yang meninggal dunia karena kedinginan maupun kepanasan. Beberapa waktu lalu, serangan hawa dingin di Eropa tengah dan selatan juga membawa korban jiwa penduduk setempat.

Yaah saya katakan juga bahwa pergi ke luar negeri, terutama ke daerah/negara empat musim yang paling enak adalah kalau pergi jalan-jalan, paling lama dua minggu, dan gratis pula....kalau kita tinggal lebih lama harus mempersiapkan kiat-kiat khusus dan persiapan yang matang agar kita bisa bertahan di musim panas maupun dingin yang perbedaan temperaturnya sangat ekstrim.

Kalau di Indonesia, kita bisa beraktivitas kemana saja, kapan saja, di mana saja tanpa harus repot-repot memakai pelindung panas, jaket tebal penahan hawa dingin, mesin pemanas ruangan (heater) dll. Dan paling enaknya, kita bisa makan apa saja, dimana saja, kapan saja, dengan rasa yang maknyuuus ...kata pak Bondan Winarno...

Seraya menghabiskan petis pada rujak cingur saya, saya teringat lagu Panbers puluhan tahun lalu, "Indonesia is my lovely country.....Indonesia is my love"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun