Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Editor - Yang penting menulis. Dah gitu aja

Yang penting menulis. Dah gitu aja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Salam Merdeka ala Anies dan ala Hasto

22 Agustus 2023   07:27 Diperbarui: 22 Agustus 2023   07:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Izinkan saya mengajak semua untuk memekikkan salam kemerdekaan, salam kebangsaan. Tapi sebelum itu saya sampaikan bahwa salam kebangsaan itu tangannya tidak mengepal, salam kebangsaan itu dengan tangan terbuka, itulah yang ditunjukkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia pada 31 Agustus 1945," kata Anies.

Anies lalu memekikkan kata 'merdeka' dengan tangan terbuka, yang diikuti oleh warga yang mengikuti upcara. Itu kata berita.

Berita itu sampai ke telinga Hasto dan tim horenya para Buzzer. Tentu saja Hasto yang selama ini meneriakan kata merdeka sambil tangan mengepal sebagaimana yang diajarkan  Bu Mega.

Hasto mau nangis rasanya mendengar salam merdeka diubah Anies. Menurut Hasto, simbol memeragakan salam merdeka dengan tangan mengepal justru bermakna melawan kapitalisme dan imperialisme

Buzzer jangan tanya lagi. Rame-rame ngeledek salam merdeka Anies. Mereka menganggap salam merdeka ala Anies itu kaya miss universe.

Buat membungkam Buzzer Hasto  yang memang minim leterasi, tentu saja para Buzzer Anies mulai membongkar arsip salam merdeka ala Bung Karno. Ditemukan lah buku yang ditulis oleh Cindy Adam, 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' diceritakan salam kemerdekaan tersebut diresmikan pada 1 September 1945.

"Aku menetapkan supaya setiap warga negara Republik memberi salam kepada orang lain dengan mengangkat tangan, membuka lebar kelima jarinya sebagai pencerminan lima dasar negara dan meneriakkan, merdeka!" kata Soekarno ditulis Cindy Adams.

Membuka lebar lima jari itu justru malah diperkenalan oleh BPIP sebagai salam pancasila. PDIP ikutan memasarkan salam pancasila ala BPIP itu tapi sayangnya nggak laku.

Oke ikutin saja pendapat Hasto bahwa mengepalkan tangan sebagai simbol melawan kapitalisme dan imperialisme. Kan sama saja menganggap kita belum merdeka adalam arti Belanda masih betah ngendon di Indonesia. Tapi ternyata Hasto mengkonversi melawan imperialisme menjadi gotong royong. . "Jadi, yang diambil kan spirit juangnya, di mana mengepal itu lima Pancasila menjadi satu kekuatan gotong royong," kata Hasto.

Kalau mengepal itu dianggap sebagai simbol gotong royong, bukankah sila ke-4 pancasila yang disimbolkan kepala banteng itu sebagai simbol gotong royong. " Banteng merupakan binatang yang suka berkumpul, sama halnya dengan manusia di mana pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong," kata perumus pancasila.

Jadi yang benar simbol gotong royong itu tangan mengepal atau kepala banteng, To?

Biar Hasto mikir dengan tenang, jangan kasih pertanyaan sulit, ntar nangis lagi.

-Balyanur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun