Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Editor - Yang penting menulis. Dah gitu aja

Yang penting menulis. Dah gitu aja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilarang Bermimpi Anies

9 Mei 2023   08:40 Diperbarui: 9 Mei 2023   08:46 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Editan penulis

Sebelum jadi relawan Ganjar, Tokoh Kita jadi relawan Ahok. Kebenciannya pada Anies yang telah bikin Ahok keok di Pilkada DKI membuat dia setiap menit memikirkan narasi kebencian pada Anies yang disebarkan melalui akun medsosnya. Followernya yang tentu saja mayoritas pendukung Ganjar bertambah banyak.

Celakanya, dia dia bermimpi bertemu Anies. Awalnya dia berpikir cuma kembang tidur biasa. Tapi Anies dalam mimpinya bukan cuma datang sekali. Tokoh Kita mulai gelisah. Skandal mimpi ini tidak boleh diketahui siapa pun. Jelas ini skandal.  Tapi dia juga perlu mencari tahu cara menghilangkan Anies dalam mimpinya.

Awalnya dia cuma curhat pada teman dekatnya sesama relawan. Dia minta saran bagaimana caranya menghilangkan Anies dalam mimpinya. Tapi curhatannya menyebar dari satu mulut ke mulut lain hingga sampai ke telinga Kakak Pembina.

Kakak Pembina marah besar.

" Goblok! Apa maksudmu menyebarkan mimpi sial itu! Atau jangan-jangan kamu mau membelot ya? "

" Nggak lah Boss. Sampai sekarang denyut nadi saya, aliran darah saya tetap tegak lurus dengan Ganjar. " Tokoh Kita berusaha meyakinkan Kakak Pembina. Membelot menjadi pendukung Anies adalah hal yang akan paling mengerikan dalam sejarah hidupnya.

" Tapi kenapa bermimpi bertemu Anies? "

" Saya juga tidak tahu, Boss. Mimpi kan tidak bisa direncanakan. "

" Anies sedang apa dalam mimpimu? "

" Sedang tertawa Boss. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun